45

101 21 2
                                    

Author pov

"Ibu mingzu gak ada disana xinlong"hanna meninggikan suara nya

"Ibu mingzu gak ada disana"hanna

Xinlong terdiam, ketika hanna memotong ucapannya dengan suara yang tinggi. Muncul banyak pertanyaan di otaknya, apa maksud dari semua ucapan hanna?

Mingzu tak pernah benar benar masuk kesana? Ibu mingzu tak berada disana? Hal apa lagi dari mingzu yang tak ia ketahui?

Hanna diam menatap xinlong, ia tau pasti xinlong pasti sedang memikirkan hal yang tadi ia ucapkan

"Gw tau ini dari tantenya mingzu"hanna

"Awalnya ibu mingzu emang di bawa ke pusat rehabilitasi itu"hanna

"Kabar itu sampe ke ayah nya mingzu, dia mutusin buat mindahin ibu mingzu ke tempat lain"hanna

"Mingzu gak pernah benar-benar masuk ketempat itu"hanna

"Suara-suara berisik dari pasien dan semua yang ada di sana bisa bikin mingzu kambuh"hanna

"Selama ini mingzu cuma masuk ke ruang tunggu, tantenya masuk buat pura-pura nanya kadang pura pura nelpon juga"hanna

"Trus bilang ke mingzu kalo masih belum bisa"hanna

"Ibunya ada di sana dan belum bisa di jenguk..., itu yang mingzu tau"hanna

"Padahal bukan belum bisa, tapi emang gak bisa"hanna

"Gw tau bohong itu gak baik, tapi setidaknya itu bisa bikin mingzu tenang"hanna

"Dengan tau ibunya ada disana bisa jadi salah satu alasan buat ngeyakinin mingzu kalo semuanya bakal baik baik aja"hanna

Hanna diam sebentar, menghela napas panjang sebelum kembali melanjutkan kata-katanya

"Mingzu itu udah gw anggep kayak adek gw sendiri"hanna

"Lu tau? Lu satu satunya orang yang gak pergi setelah tau fakta tentang mingzu"hanna

"Bahka lu udah liat sendiri"hanna

"Waktu gw lagi becandain mingzu kalo dia harus berani deketin orang yang dia suka dan mingzu bilang dia mau deketin lu"hanna

"Gw sempt takut lu bakal ngelakuin hal yang sama, karna lu selalu ngusir mingzu waktu itu"hanna

"Tapi ternyata lu masih disini"hanna

"Gw juga udah jarang denger kabar hujan dari mingzu, makasih ya"hanna

Xinlong diam, terkadang ia merasa semua yang terjadi pada mingzu tak adil

"Tapi... mau sampai kapan semua ini bakal di sem..."xinlong

"Ngasih tau hal yang sebenrnya cuma bakal bikin keadaan mingzu jadi lebih buruk xinlong"hanna kembali meninggikan suaranya

"Iyaa gw tau, tapi mau samapai kapan?"xinlong

Hanna kembali diam raut wajahnya kembali pada ekspresi kesal

"Ngasih tau mingzu cuma bakal bikin semuanya jadi kacau"hanna

"Itu cuma bakal bikin trauma mingzu makin parah"mingzu

Hanna diam menatap xinlong dengan wajah kesal lalu mengalihkan pandangannya pada mingzu yang sedang berjalan menuju ke arah mereka

"Ayo pulang, aku ngantuk"mingzu

"Lu pulang bareng gw"hanna

Mingzu melihat ke arah hanna, ekspresi wajah hanna terlihat menyeramkan. Apakah hanna akan memarahi nya karna nilai ulangannya lagi hari ini?

"Nilai gw gak jelek-jelek banget kok, beneran deh"mingzu

"Pulang bareng gw"hanna

"Gak mau ah, muka lu serem. Lu mau marahin gw kaan"mingzu

"Zuu"hanna

"Beneran hari ini nilai gw 65"mingzu

"Lu pulang bareng gw mingzu"hanna

Mingzu diam kemudian menghela napas panjang memutuskan untuk mengalah

"Aku pulang bareng hanna ya"mingzu

Xinlong diam menatap mingzu kemudian tersenyum lalu menganggukkan kepalanya

"Hati-hati ya"xinlong mengusap kepala mingzu

Hanna dan mingzu melengkahkan kaki mereka berjalan menyusuri koridor, mingzu melihat ke arah hanna wajahnya masih terlihat kesal

"Nilai gw beneran naik kok, kemarn gw dapet 50"mingzu

Skip

Xinlong merebahkan tubuhnya di kasur, diam menatap langit-langit kamarnya. Sejak tadi ia terus memikirkan mingzu

Xinlong diam, semakin banyak pertanyaan yang memenuhi pikirannya

Kenapa ayah mingzu membawa ibu mingzu pergi, setelah bertahun tahun pergi meninggalkannya?

Kenapa ia tak menemui mingzu dan membawa mingzu untuk ikut?

Kenapa, kenapa, dan kenapa, berbagai pertanyaan muncul di otak xinlong. Fakta fakta yang ia ketahui sekarang semakin membuat kehidupan mingzu terlihat rumit dimatanya

Xinlong segera beranjak dari posisinya, mengambil jaket yang tergantuk di pintu kamarnya kemudian berjalan dengan cepat keluar dari rumahnya






























Nuraga || He Xinlong

Nuraga || He Xinlong [COMPLETE ✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang