Author pov
Xinlong dan mingzu berjalan beriringan menyusuri jalan kemarin mingzu sudah menemani xinlong ke perpustakaan jadi hari ini xinlong menemaninya berkeliling
Yaa mereka sudah menjadwalkannya mereka akan bergantian memilih tempat
"Gw boleh bilang cape?"mingzu
"Kita baru jalan sebentar"xinlong
"Yaudah gak jadi"mingzu
Xinlong menggenggam tangan mingzu kemudian melihat ke arah kanan dan kiri bersiap untuk menyebrang
-mau juga dooong dibantuin nyebrang 😁-Author
Mereka sampai di sebuah taman mingzu melepaskan genggaman tangan xinlong kemudian berlari mendahuluinya
"Pelan pelan mingzu"xinlong
Mingzu menghentikan langkahnya kemudian kembali berjalan dengan lebih pelan
Xinlong diam menatap mingzu yang berjalan di depannya kemudian terkekeh semua hal yang di lalukan mingzu selalu lucu dimata nya
Mereka duduk di salah satu bangku, mingzu membuka tas nya mengeluarkan sebuah buku dan pulpen dari sana
"Ge xinlong sebentar ya"mingzu
"Lama juga gak papa"xinlong
"Gw tunggu"xinlong
Xinlong mengalihkan pandangannya ke arah lain seperti yang biasa mingzu lakukan saat ia menulis agar ia tak melihat apa yang sedang mingzu tulis
Mingzu tersenyum kemudian membuka lembaran kosong pada bukunya lalu mulai menulis
Lembaran buku yang tadi nya kosong sekarang mulai terisi dengan tulisan mingzu tulisan tulisan tentang hal yang ingin ia ceritakan
Mingzu menutup bukunya kemudian kembali menyimpannya kedalam tas, xinlong mengembalikan pandangannya pada mingzu diam menatapnya
"Orang tua lu, sering berantem juga?"xinlong
"Gak tau gak kenal"mingzu terkekeh
Xinlong hanya diam membuat mingzu menghentikan tawanya kemudian diam menatap xinlong
"Menurut lu itu gak lucu ya?, maaf deeh"mingzu
"Menurut gw sii itu lucu"mingzu
"Tapi gw beneran gak kenal"mingzu
"Gw kenal ibu siih, tapi ya gitu deh"mingzu
Mingzu kembali terkekeh, xinlong masih diam tak tau respon apa yang harus ia berikan bagaimana bisa mingzu menganggap semua itu lucu?
"Gw gak papa koook, tenang aja"mingzu
Xinlong masih diam menatap mingzu kemudian mengusap kepala mingzu, mingzu tersenyum kemudian mengalihkan pandangannya pada langit
"Bentar lagi hujan"mingzu
Saat ini matahari bersinar dengan cukup terik tapi xinlong tak meragukan hal itu lagi sekarang, ia tau tebakan mingzu tentang hujan selalu akurat
Xinlong mengeluarkan jaket dari tas nya kemudian memakaikannya ke tubuh mingzu
Xinlong beranjak dari tempatnya kemudian menggandeng tangan mingzu mencari tempat berteduh
Sesaat setelah mereka melangkahkan kaki ke sebuah halte rintik hujan mulai turun. tebakan mingzu benar
Mingzu diam menatap rintik hujan yang mulai turun lalu melihat ke arah xinlong yang sedari tadi terus diam menatapnya
"Ge xinlong"mingzu
"Gw beneran gak papa"mingzu
Xinlong tau itu bohong, saat ini mingzu berbicara dengan nada yang pelan
Xinlong memutar posisi tubuhnya kemudian memutar posisi tubuh mingzu agar menghadap ke arahnya
Rintik hujan terus turun, xinlong kembali diam menatap mingzu membuat mingzu ikut terdiam
"Gw beneran gak papa"mingzu menunduk
"Maaf"xinlong menarik mingzu kedalam pelukannya
Xinlong menarik mingzu kedalam pelukannya sebenarnya ini hal yang sedari tadi ingin ia lakukan
Xinlong memeluk mingzu, memeluknya sambil mengusap punggung dan rambutnya pelan
"Ge xinlong"mingzu
"Makasih"mingzu
"Gw bisa peluk lu selama yang lu mau mingzu"xinlong
-sampe besok boleh?-Author
Beberapa menit berlalu hujan masih belum berhenti xinlong dan mingzu masih berada dalam posisi mereka, mingzu melepaskan pelukan xinlong kemudian diam menatap xinlong
"Gw mau pulang"mingzu dengan suara pelan
"Hujannya masih belum berhenti mingzu, lu bisa sakit"xinlong
Nuraga || He Xinlong
KAMU SEDANG MEMBACA
Nuraga || He Xinlong [COMPLETE ✔]
Romance"Kamu lembaran terpenting dalam ceritaku"xinlong "Kamu tokoh utamanya"xinlong