Author pov
"Tadi katanya mau nyari ge xinlong"hanna
Hanna diam sebentar menatap xinlong yang berdiri dihadapannya menatapnya dengan tatapan serius yang menurutnya menyeramkan haah bagaimana bisa mingzu menyukai orang seperti ini
Hanna masih diam kemudian menghela nafas panjang karna tau pasti apa yang sahabatnya itu lakukan
"Mingzu emang gitu"hanna
"Kalo sakit beneran gak mau ke uks"hanna
"Bi..."hanna
Hanna belum menyelesaikan kata kata nya tapi xinlong sudah melangkahkan kaki nya pergi membuat hanna kembali terdiam
Xinlong berjalan menyusuri koridor dengan tergesa gesa, seharusnya dia memang tak menuruti permintaan mingzu untuk pulang kemarin
Xinlong pergi ke taman sekolah kemudian ke rooftop tapi dia masih tak bisa menemukan mingzu dia tak tau kemana biasanya mingzu pergi di saat seperti ini
Tak ada waktu untuk kembali ke kelas mingzu dan bertanya pada hanna kemana mingzu pergi, xinlong kembali berjalan menyusuri koridor dengan tergesa gesa mencoba menemukan mingzu
-santai dong om-Author
Xinlong menghentikan langkahnya, terpikir satu tempat di otaknya mungkin terdengar tak masuk akal tapi apa salahnya mencoba pergi kesana untuk memastikan
Xinlong berlari menuju kantin menatap setiap sudut kantin mencoba menemukan mingzu
Xinlong terdiam, mingzu benar benar ada di sini duduk di kursi paling ujung di dekat dinding meletakkan kepalanya di atas meja terdidur disana
-emang benr² prik-author
Xinlong segera berjalan menghampiri mingzu duduk di sebelahnya, mingzu mengangkat kepalanya terbangun dari tidurnya karna merasa ada yang duduk di sebelahnya
"Bel nya udah bunyi ya han"mingzu
Mingzu melihat ke arah xinlong kemudian terdiam setelah menyadari bukan hanna yang duduk di sebelahnya
"Hanna lu potong rambut?"mingzu
"Kita ke uks"xinlong
"Gak mau"mingzu
"Ke uks mingzu"xinlong
Xinlong beranjak dari tempatnya menggenggam tangan mingzu menggandengnya menuju uks
Mingzu duduk di salah satu ranjang uks lalu diam menatap xinlong
"Kenapa gak ke uks?"xinlong
"Kamu suka bikin orang khawatir?"xinlong
"Kamu suka liat orang panik?"xinlong
Mingzu terdiam kemudian menundukkan kepalanya lalu menggeleng
Xinlong terdiam haaah harusnya dia tak memarahi mingzu, xinlong duduk di kursi yang ada di dekat ranjang kemudian menagkup wajah mingzu, diam menatapnya
"Maaf ya"xinlong
"Gak papa"mingzu
Xinlong tersenyum kemudian mengusap kepala mingzu
"Ge xinlong"mingzu
"Maaf juga ya"mingzu
"Kamu tau? Aku cari kamu kesemua tempat yang ada di sekolah"xinlong
"Tidur, istirahat"xinlong
Mingzu hanya diam, menatap xinlong dengan tatapan bingung
"Istirahat mingzu"xinlong
"Aku tunggu disini"xinlong
Mingzu segera menarik selimut yang ada diranjang uks, merebahkan tubuhnya kemudian memejamkan matanya
Ia tau jika xinlong sudah menyebutkan namanya di akhir kalimat itu tandanya ia tak boleh menolak atau membantahnya
"Ge xinlong"mingzu dengan mata tertutup
"Kalo mau ke kelas, ke kelas aja gak papa"mingzu
"Belajar itu penting"mingzu
-emang situ belajar?-Author
"Kalo aku pergi, kamu bisa kabur ke kantin lagi"xinlong
Skip
"Makasih"mingzu tersenyum
"Sama sama"xinlong tersenyum
"Aku pulang dulu ya"xinlong
Mingzu tersenyum kemudian menganggukkan kepalanya, xinlong menyalakan motornya hendak pergi meninggalkan perkarangan rumah mingzu
"Ge xinlong"mingzu
Xinlong menghentikan kegiatannya kemudian melihat ke arah mingzu
"Enggak gak papa"mingzu
"Lu ganteng banget"mingzu terkekeh
Mingzu terkekeh kemudian melangkahkan kaki nya masuk ke rumah meninggalkan xinlong yang masih berada di posisinya
Xinlong diam menatap mingzu yang sudah hilang dari pandangan matanya kemudian tersenyum
Xinlong memberhentikan motornya di depan rumahnya, turun dari motor kemudian berjalan masuk ke rumah
Xinlong baru melangkahkan kakinya masuk ke rumah, suasana tenang dari luar hilang seketika suara bising pertengkaran kedua orang tuanya terdengar jelas di telinganya
Xinlong menghela nafas panjang kemudian berjalan masuk ke kamar nya merebahkan tubuhnya di kasur diam menatap langit langit kamar
Xinlong diam kemudian mendengus kesal dia sudah berada di kamarnya tapi suara suara itu masih terdengar jelas
Xinlong kembali diam teringat sebuah saran yang mingzu katakan waktu itu
Xinlong memejamkan matanya, menutup kedua telinganya dengan kedua tangannya kemudian membayangkan dia sedang berada di sebuah tempat yang tenang
Mingzu benar cara ini berhasil.
Nuraga || He Xinlong
KAMU SEDANG MEMBACA
Nuraga || He Xinlong [COMPLETE ✔]
Romance"Kamu lembaran terpenting dalam ceritaku"xinlong "Kamu tokoh utamanya"xinlong