Author pov
Mingzu berlari menyusuri koridor tanpa memperdulikan orang orang di sekitarnya
Mingzu membuka pintu sebuah ruangan kemudian terdiam. Kabar yang ia dapat dari telpon tadi benar. Xinlong ada disini, duduk bersandar di ranjang rumah sakit dengan perban yang melingkar di kepalanya
Mingzu masih diam, saat ini xinlong menatapnya sambil tersenyum
Kedua orang tua xinlong menyadari keberadaan mingzu, mereka beranjak dari posisi mereka lalu berjalan ke arah mingzu
Ibu xinlong tersenyum menatap mingzu, kemudian mengusap lengan mingzu sebelum akhirnya melangkahkan kaki nya keluar dari ruangan
"Kamu gak capek berdiri disana?"xinlong
Mingzu melangkahkakan kakinya perlahan, berjalan menghampiri xinlong. Mingzu duduk di kursi yang ada di dekat ranjang kemudian diam
Mingzu diam menatap xinlong kemudian diam menatap goresan goresan luka yang ada di tangan dan kaki xinlong
"Aku gak papa"xinlong mengusap wajah mingzu
"Ge xinlong..."mingzu
"Maaf ya"mingzu menunduk
"Maaf kenapa? Kamu gak bikin kesalahan apapun mingzu"xinlong
"Kamu gak mungkin kayak gini kalo hujan gak turun"mingzu
"Ini bukan salah kamu mingzu, ini karna aku kurang hati hati"xinlong
Mingzu kembali diam menatap xinlong, saat ini ia sedang berusaha menahan tangisnya. Sejak tadi mingzu terus menyalahkan dirinya, xinlong tak mungkin begini kalau dia tak bersedih dan membuat hujan turun hari ini
"Katanya kamu harus operasi?"mingzu menahan tangisnya
Xinlong tersenyum, kemudian mengangguk
"Katanya ada pendarahan yang cukup parah di dalam, jadi harus operasi"xinlong
Butiran air mata mulai keluar dari ujung mata mingzu, ia sudah tak bisa menahannya
Xinlong menggeser posisi duduknya ke pinggir ranjang kemudian menangkup wajah mingzu, menghapus bitiran air mata yang mulai mengalir di pipinya
Xinlong mengusap wajah mingzu, kemudian tersenyum
"Aku gak papa"xinlong tersenyum
"Semuanya bakal baik baik aja"xinlong
"Aku takut..."mingzu
"Gak ada yang perlu kamu takutkan mingzu"xinlong
Xinlong kembali mengusap wajah mingzu, menghapus butiran air mata yang keluar dari ujung mata gadis itu
"Aku boleh peluk kamu?"xinlong
Mingzu diam menatap xinlong dengan air mata yang masih terus keluar dari ujung matanya. Xinlong tersenyum kemudian menggeser posisinya, memberi ruang kosong agar mingzu bisa ikut duduk disebelahnya
"Aku mau peluk kamu mingzu"xinlong
Mingzu beranjak dari posisinya kemudian ikut duduk di ranjang rumah sakit bersama xinlong
Xinlong diam menatap mingzu sambil tersenyum, mengusap wajah gadis itu kemudian menariknya kedalam dekapan
Xinlong memeluk mingzu erat, meletakkan dagunya di atas kepala gadis itu, memeluknya sambil mengusap surainya yang halus
Mingzu ikut melingkarkan tangannya di tubuh xinlong kemudian memejamkan matanya, pelukan xinlong selalu terasa hangat dan nyaman. Bahkan disaat seperti ini pelukan itu masih terasa sama
KAMU SEDANG MEMBACA
Nuraga || He Xinlong [COMPLETE ✔]
Romance"Kamu lembaran terpenting dalam ceritaku"xinlong "Kamu tokoh utamanya"xinlong