42

130 27 0
                                    

Author pov

Mingzu membuka pintu kamar hanna. masuk ke kamar hanna kemudian merebahkan tubuhnya di kasur, diam menatap langit langit kamar sambil tersenyum

"Kebiasaan, bisa gak sih ketuk pintu dulu"hanna

"Gak ada tulisannya kalo harus di ketuk"mingzu

"Zuu"hanna

"Iyaa iyaa maaf"mingzu

Mingzu beranjak dari posisinya berjalan menuju pintu kamar hanna, mengetuknya kemudian kembali merebahkan tubuh nya di kasur

-ya gak salah sii 😺-author

Hanna menghela nafas panjang kemudian menggelengkan kepalanya lalu beranjak dari kursi belajarnya ikut merebahkan tubuhnya disamping mingzu

"Kenapa senyum senyum begitu?"hanna

"Karna punya mulut"mingzu

"Haah suka suka lu deeh"hanna

"Abis dari mana?"hanna

Mingzu kembali tersenyum lalu merubah posisinya menjadi duduk diam menatap hanna dengan tatapan antusias

"Tadi gw ke tempat yang baguuus banget han"mingzu dengan antusias

"Rumput hijau, pohon pohon besar, bagus banget"mingzu

Hanna ikut merubah posisinya menjadi duduk kemudian tersenyum, menyimak mingzu yang sedang menceritakan tempat yang baru saja ia kunjungi dengan antusias

Mingzu masih asyik menceritakan betapa menakjubkannya tempat yang ia kunjungi tadi

Hanna tersenyum, mingzu terlihat lebih ceria sekarang dan hanna tau ini semua berkat xinlong. Yaa mingzu memang selalu terlihat ceria tapi sekarang ia terlihat jauh lebih ceria

Kabar bahwa hujan akan turun? Hanna juga sudah jarang mendengarnya dari mingzu. Semoga sahabatnya bisa terus seperti ini

Skip

Sekarang jam istirahat, mingzu duduk meluruskan kaki di rooftop bersama xinlong

Xinlong membolak balikkan halaman buku yang ada di tangannya, membaca cerita mingzu yang belum ia selesaikan kemarin

Xinlong tersenyum kemudian menutup buku yang ada di tangannya lalu melihat ke arah mingzu

"Terimakasih untuk cerita bahagianya mingzu"xinlong tersenyum

"Terimakasih sudah banyak menyebut nama ku disetiap cerita"xinlong tersenyum

Mingzu melihat ke arah xinlong, tersenyum, kemudian menggelengkan kepalanya

"Aku yang harusnya berterimakasih"mingzu

"Ge xinlong...., terimakasih"mingzu tersenyum

Xinlong terkekeh lalu mengusap kepala mingzu kemudian kembali tersenyum. Ia selalu menolak keberadaan mingzu waktu itu, tapi siapa sangka ia sangat menyayangi gadis ini sekarang, seorang gadis yang selalu menangis bersama hujan

Xinlong memutar posisi duduknya menjadi menghadap ke arah mingzu

"Mingzu..."xinlong

"Kamu tau? kamu bikin aku ngerasa kayak..."xinlong

"Nemuin sesuatu dari diri aku yang selama ini hilang?"xinlong

Mingzu diam menatap xinlong dengan tatapan bingung

"Aku gak pernah banyak bicara selama ini mingzu"xinlong

"Aku gak pernah terlalu banyak tertawa selama ini"xinlong

"Aku gak pernah menikmati hal hal yang ada di sekitar ku"xinlong

"Dulu aku membosankan mingzu..., sepi"xinlong

"Semua waktu cuma aku habiskan buat baca setumpuk buku"xinlong

"Kamu udah bantu aku buat nemuin sesuatu yang selama ini hilang mingzu"xinlong tersenyum

"Terimakasih"xinlong tersenyum

Mingzu ikut memutar posisi duduknya menjadi menghadap ke arah xinlong, mereka duduk berhadapan sekarang. Mingzu tersenyum, kemudian merapikan surai xinlong yang terlihat kusut

"Kamu gak perlu berterimakasih untuk itu"mingzu

Xinlong tersenyum, bisakah waktu berhenti sejenak? Ia ingin berada dalam posisi ini lebih lama

-dunia ini milik mereka kita cuma numpang-author

Beberapa menit berlalu. Xinlong dan mingzu masih berada di rooftop, duduk membicarakan banyak hal

Sedari tadi mereka secara bergantian bercerita, sekarang adalah giliran xinlong

"Orang tua ku mau pisah zuu"xinlong

"Aku milih buat ikut mama"xinlong

Mingzu diam, tangannya bergerak mengusap wajah xinlong. Xinlong tersenyum kemudian menggenggam  tangan mingzu yang ada di wajahnya, ia tau gadis yang ada di hadapannya ini sedang menghawatirkannya

"Aku gak papa mingzu"xinlong tersenyum

"Ini memang hal yang aku tunggu"xinlong

"Karna aku tau, untuk menjalin hubungan baik dalam status pernikahan udah gak mungkin buat mereka"xinlong

"Itu hal mustahil"xinlong

"Memaksa untuk bersama cuma bakal bikin semua jadi lebih berantakan"xinlong

"Aku bahagia dengan semua keputusan itu mingzu"xinlong tersenyum

Mingzu tersenyum kemudian kembali mengusap wajah xinlong, xinlong tersenyum, usapan tangan mingzu selalu berhasil membuatnya merasa damai

"Semoga setelah ini, kamu benar benar bisa tidur nyenyak tanpa suara bising yang mengganggu ya"mingzu tersenyum

"Semoga setelah ini, rumah kamu benar benar jadi tempat pulang yang nyaman"mingzu tersenyum

Mingzu masih terus mengusap wajah xinlong sambil tersenyum, dari raut wajah xinlong mingzu tau ini memang hal yang selama ini xinlong tunggu, mingzu tau xinlong sudah terlalu lelah mendengar semua suara bising di rumahnya



























Nuraga || He Xinlong

Nuraga || He Xinlong [COMPLETE ✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang