23. PERTEMUAN PERTAMA

399 34 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ᚓᚓᚓᚓᚓ⚘☆⚘ᚓᚓᚓᚓᚓ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ᚓᚓᚓᚓᚓ⚘☆⚘ᚓᚓᚓᚓᚓ

Bunyi tawa Geng Vairon terdengar jelas di sepanjang kelas Rangga. Seperti biasa, satu orang tidak terpengaruh sama banyolan tidak bermutu milik Dika dan Taro.

Suasana kelas juga mendukung untuk ramai. Hari ini jamkos dikarenakan guru Bahasa Indonesia sakit tipes.

Jika mengharapkan duo rusuh itu untuk diam, jangan berharap bisa diikuti mereka berdua karena kalian akan ke sindir balik.

Bunyi ketawa Geng Vairon seketika berhenti dikarenakan ada seorang pria panggil nama Rangga. Semua pandangan beralih ke arah pria itu.

"Rangga, lo dipanggil Pak Noah ke Ruang Waka." ujar Pria kelas sebelah yang diamanati pesan lalu pergi meninggalkan kelas Rangga

"Ngapain Pak Noah manggil lo?" tanya Ellgar naikkan dagu minta jawaban ke sebelahnya

"Paling ada urusan penting, pribadi mungkin." sarkas Rangga benarkan posisinya yang tidak nyaman

"Nanti kalian ke Kantin aja, langsung. Gue ke Pak Noah dulu," intruksi Rangga kepada para sahabatnya.
Para sahabatnya mengikuti Rangga.

"Eh iya, El, lo punya adek cewek, Kan?" Ellgar menjawab pertanyaan Dika dengan berdeham mengiyakan.

"Adek lo sekolah di mana?" Pandangan semua mengarah ke Ellgar. Geng Vairon penasaran sama adik Ellgar.

"Di Sekolah ini. Emang ngapain kalian tanya kek gitu?" jiwa tanya Ellgar muncul, tiba-tiba sahabatnya tanya tentang adiknya.

"Kok lo gak pernah ngespill adek lo itu. Adek lo jelek, Ya." ledek Taro raut bercanda. Ellgar yang dengar adiknya dijelekin ngegas ke Taro.

"Enak aja. Adek gue gitu cantik, Ya! Kalau lo lihat sendiri pasti takjub sama kecantikan adek gue." kritik Ellgar tidak terima adiknya dijelekin

"Mangkanya spill Ellgar sayang ...." geram Taro yang sangat ingin tau adik Ellgar. Ellgar dengar itu menghela nafas, pikirkan 'Apakah Daraya mau atau tidak'.

DARANGGA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang