4. TERPANA PERTAMA KALI

1.1K 73 36
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ᚓᚓᚓᚓᚓ⚘☆⚘ᚓᚓᚓᚓᚓ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ᚓᚓᚓᚓᚓ⚘☆⚘ᚓᚓᚓᚓᚓ

Ellgar bersama dengan Daraya memasuki pintu Rumahnya dan merasakan betapa rumah yang mereka singgahi untuk sementara waktu masih terasa sama dengan Rumah Asli di dunia satunya.

Bukannya disambut dengan ceria, justru sekarang mereka disambut dengan hantaman bantal besar berbulu tepat muka Ellgar.

Daraya yang berada dibalik tubuh tinggi Ellgar membatin, "Untung gak gue duluan yang jalan."

Ellgar pisahkan bantal tersebut dari mukanya dan melihat siapa yang melempar dengan sengaja di muka tampannya itu.

Kedua mata Ellgar melotot lebar dan menganga tidak percaya kalau di depannya ada para sahabatnya.

Dari keempat sahabatnya, ada salah satu yang melemparkan bantal berbulu ke muka tampan Ellgar.

"Akhirnya nih anak datang juga." hela pria keturunan Jawa-Amerika berkaos putih. "LAMA BANGET LO!"

"Lo dari mana aja, Hey. Kita udah nunggu 2 jam lebih dan lo baru aja datang? Untung aja di Rumah lo ada WiFi, jadi kita bisa Mabar," protes pria keturunan Kalimantan-Australia gunakan sweeter hitam putih

Dapat dua pertanyaan dari kedua sahabatnya itu bukannya dijawab malah bertanya balik. Bikin sahabatnya makin emosi.

"Sejak kapan kalian di sini? Terus ngapain kalian ke sini?" bingung Ellgar perhatikan seluruh rumahnya tampak berantakan, penuh dengan makanan di lantai.

"Nih anak pikun atau gimana?!
Jelas-jelas lo sendiri yang manggil kita berempat suruh datang, malah lupa!" ucap pria keturunan Jawa-Amerika

"Jam 6." jawab pria keturunan Bandung-Korsel memakai rompi kotak-kotak cokelat putih

Ellgar yang tidak merasa bersalah spontan mengucapkan ini. "Lagian kalian juga ngapain masih ada di sini? Betahnya lo pada," akting Ellgar

"Untung-untungan kita masih ada di sini. Nanti waktu kita pulang, lo cari gak ada kita dan suruh balik lagi ke sini," sahut pria Jawa-Amerika, "MALAS GUE!"

DARANGGA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang