35. ADEGAN GRATIS

373 30 24
                                        

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ᚓᚓᚓᚓᚓ⚘☆⚘ᚓᚓᚓᚓᚓ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ᚓᚓᚓᚓᚓ⚘☆⚘ᚓᚓᚓᚓᚓ

Matahari pun muncul. Daraya berangkat pagi-pagi seperti biasa dengan satu kaki terluka karena masalah kemarin.

Ellgar mengantar Daraya sampai dalam kelas. Tidak tega biarin adiknya jalan begitu saja apalagi dengan luka yang begitu parah.

Tentunya Ellgar tidak sendiri. Dia ditemani seseorang yang ditugaskan untuk membawakan kruk milik Daraya.

Seperti yang kalian semua ketahui, orang tersebut adalah orang yang tadi malam antar pulang Daraya. Dia rela berangkat pagi, demi ikut mengantar.

Walaupun hanya sebatas kruk saja.

Rangga meletakkan kruk tepat di belakang bangku Daraya dan menyenderkan ke tembok.

Mulai seminggu kemarin, ada teman cewek Daraya yang ingin pindah tempat duduk di bagian tengah dan minta ke wali kelas untuk pindahkan Daraya ke tempat duduknya.

Ketepatan cewek yang minta pindah itu adalah cewek yang selalu caper, mengaku-ngaku anak terkaya di Sekolahan dan paling ditakuti di Kelas.

Mau tidak mau, anak kedua dari Keluarga Ozig ini harus menuruti keinginan cewek itu karena banyak yang mendukung dia.

Jadilah sekarang Daraya duduk bangku belakang dekat jendela, bagian pojok kiri sendirian.

Dalam hal beginian, Daraya sudah biasa dan memaklumi kondisi dirinya. Dia hanya bisa tersenyum kepalsuan ke arah teman sekelas.

"Kalau butuh apa-apa, chat salah satu dari kami. Jangan jalan sendiri. Minta bantuan teman bangku kamu untuk temani kalau ingin keluar."

Daraya mengangguk mengerti perintah dari Ellgar. Walaupun kakaknya ini belum tau bahwa bangku sebelahnya kosong.

Seusai mengucapkan sedikit perintah, Ellgar langsung menyelonong pergi ke kelasnya meninggalkan Rangga yang masih perhatikan Daraya.

"Ada apa, Kak? Kok masih di sini?" Arah mata Daraya ikuti tingkah Rangga yang memulai duduk di bangku sebelah Daraya.

DARANGGA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang