DARANGGA [END]

43. LEBIH BAIK JUJUR

ᚓᚓᚓᚓᚓ⚘☆⚘ᚓᚓᚓᚓᚓ

Rangga singkirkan poni dari mata Daraya. Betapa syok perhatikan secara langsung kekasihnya sedang menangis dengan tertidur.

"Sayang, hei, kamu kenapa nangis kayak gini? Yang mana sakit? Hei, Sayang! Please!"

Rangga menggoncang tubuh Daraya begitu lamanya. Sangking lamanya, tubuh Daraya terima efek dan bangun menatap bingung sekitar.

"Udah bel pulang, Kak?"

Daraya melihat tempat duduk sekitar. Benarkan, tidak ada peduli dengan dirinya. Di Kelas yang ditempati sekarang.

"Siapa yang lakukan gini ke kamu? Terus mana yang sakit?"

Daraya menggeleng tidak ada. "Gak ada, Kak. Raya baik-baik aja."

"Kakak gak sebodoh yang kamu kira, Sayang. Kakak bisa bedakan mana kamu yang baik-baik aja dan mana yang gak baik-baik aja!"

"Kakak sebenarnya sudah tau loh, sapa yang lakukan ini ke kamu. Kamu tinggal jujur aja atau orang itu akan dipenjara selamanya."

Ancam Rangga, supaya pacarnya ini jujur. Sikap hari ini tidak bisa ditoleransi lagi olehnya. Sudah memuncak.

"Jangan, Kak. Jangan penjarakan dia."

"Oke, kakak gak akan penjarakan dia. Tapi kamu harus jujur dulu." Rangga tetap memaksa Daraya tidak ingin jujur. Mencoba lindungi musuh.

"Adelia, teman yang Minggu lalu bikin Raya tersedak." Menyerah Daraya tidak bisa berbuat apa-apa untuk sembunyikan dari Rangga.

Rangga menggeram kesal. "BISA-BISANYA TUH ANAK GAK JERA."

"Dia lakukan apa?" Rangga tanyakan lagi alasan tidak jelas, nafas menggebu menahan amarah semakin meluap

"Dia ..." Rangga menunggu jawaban keluar dari mulut Daraya. Daraya meremas-remas jemari, bimbang.

Rangga menatap lurus mata kekasihnya yang dari tadi diam. Pandangan Rangga menjadi pindah ke arah bawah jemari Daraya sedang bimbang.