12. Suster Tari

478 40 14
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ᚓᚓᚓᚓᚓ⚘☆⚘ᚓᚓᚓᚓᚓ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ᚓᚓᚓᚓᚓ⚘☆⚘ᚓᚓᚓᚓᚓ

Pikiran Daraya hanyut dalam kesendirian. Dia sekarang sangat-sangat bosan di Kamar Inap.

Gara-gara ini Daraya berdoa supaya ada hantu yang minta bantuan dan membuatnya keluar dari bilik Kamar.

Doa khusyuk yang dilontarkan Daraya benar-benar terkabul. Tepat di Pojok kiri dinding, mata Daraya melihat hantu wanita berseragam Putih dan di kepalanya terdapat Nurse Hat.

Memori kematian dari Perawat terlintas jelas di Vision Daraya. Setelah diperlihatkan semua memori, dia merasa iba atas kematiannya.

"Dengan Kak Tari?" sapa Daraya, hantu perawat gerakkan kepala ke bawah tanda benar dengar sapaan Daraya.

"Kakak di sini mau apa? Minta bantuan?" cakap Daraya halus lebarkan matanya seperti minta sesuatu

"Benar. Kakak di sini ingin minta bantuan kamu, boleh, Kan?" sungkan Hantu Perawat malu-malu

"Boleh dong, emang Kakak minta bantuan apa. Pasti Raya laksanakan." kekeh Daraya yang lihat suster malu-malu tapi mau

"Tolong taburi makam kakak dengan bunga melati ya. Kakak senang banget kalau kamu datang ke makam kakak," senyum manis terpampang jelas di bibir Tari

"Siap Kak. Besok Raya akan ke Makam lakuin perintah Kakak. Gak papa kan kalau lakukan besok?" ujar Daraya pastikan kakak hantu ini tidak keberatan dengan kalimat Daraya.

"Gak papa kok. Tunggu keadaan kamu sampai pulih dulu baru ke sana. Asalkan datang ya ... karena makam Kakak sepi banget gak ada yang mau kunjungi." keluh Hantu Perawat ini masih bisa tersenyum sangat lebar

Daraya yang tidak enak, mengangguk-angguk akan tepati janjinya. Kakak hantu ini tersenyum antusias, akhirnya makam berisi mayat dia dikunjungi oleh anak suci berhati mulia seperti Daraya.

"Terima kasih ya, Dek. Akhirnya Kakak bisa tenang di alam sana." lega Hantu Perawat yang senyumannya masih terukir di bibir indah miliknya

"Sama-sama, Kak. Raya juga senang bisa bantu Kakak dengan ikhlas." tulus Daraya mundurkan tubuhnya biar enak senderan dibagian kepala kasur rumah sakit.

DARANGGA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang