44. AC GRATIS

227 30 21
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ᚓᚓᚓᚓᚓ⚘☆⚘ᚓᚓᚓᚓᚓ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ᚓᚓᚓᚓᚓ⚘☆⚘ᚓᚓᚓᚓᚓ

Indra menarik langkah menuju Ruang OSIS. Langkah kaki tersebut harus melewati ruang kelas XII IPS 3 terkenal horor bagi Warga Sekolah.

Punya keberanian yang besar, Indra berjalan seorang diri tanpa peduli tubuhnya sendiri.

Tepat jendela kelas XII IPS 3, dia tidak melihat apa-apa dan aman terkendali. Jadi Indra menghembus lega tidak ada kejadian berbahaya lagi.

Indra melanjutkan perjalanannya menuju Ruang OSIS untuk mengecek sebagian file yang harus dibagikan besok.

"Lo juga di sini ternyata,"

Saat memasuki ruangan, Indra dikagetkan oleh Rangga yang asik menandatangi sekumpulan kertas berisi informasi penting.

"Bantuin gue. Hitung semuanya dan rapikan." tunjuk Rangga dengan jarinya. Namun kepalanya fokus ke lembaran kertas.

Indra ambil kertas yang ditunjuk Rangga, mulai rapihkan dan hitung semuanya.

"Gue udah lakukan perintah lo tadi malam. Mereka seketika panik, gue kasih bangkai kepala anjing dan surat ancaman."

Rangga palingkan sebentar, tersenyum bangga. Indra bisa diandalkan.

"Bagus. Itu pantas buat mereka semua. Makasih, Ya." Indra menggumam iya

"Rangga, kapan kita ajukan lagi permasalahan kelas XII IPS 3?" Tangan Rangga kembali diam dan berpikir permasalahan yang mana

"Lo tau sendiri-kan kita dari dulu enggak direspon? Males gue!" kesal Rangga tidak mau mengulang pinta lagi

"Kalau enggak mau, kelas itu gimana! Apa selamanya jadi kelas horor? Lama kelamaan kosong tuh ruangan."

"Lebih baik kosong enggak makan korban. Ruangannya juga gak jelas." Rangga menggeleng minta ampun rasakan kelas tersebut lama-lama juga kelihatan kumuh

"Gimana minta bantu Raya aja? Pacar lo kan indigo. Pasti bisa bantu." Indra mengeluarkan pendapatnya yang menurutnya tepat sekali.

"Gue takut malah pacar gue yang dalam bahaya. Gue gak izinin." putus Rangga penuh yakin

DARANGGA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang