9. ORANG MISTERIUS

531 55 13
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ᚓᚓᚓᚓᚓ⚘☆⚘ᚓᚓᚓᚓᚓ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ᚓᚓᚓᚓᚓ⚘☆⚘ᚓᚓᚓᚓᚓ

Rangga kembali-kembali membawa Dimsum. Akibat mencium dan lihat dimsum di tangan Rangga, bikin mata Daraya berbunga-bunga karena camilan favoritnya dibelikan sahabat kakaknya.

"Yeay, dimsum." girang Daraya kebangetan. Si kembar hanya diam natap kakak tetangganya itu. Rangga senyum cerah bawa 2 Styrofoam di kedua tangannya.

Saat ingin menusuk satu dimsum, ada sebuah bisikan di telinga Daraya. Tangan yang berniat ambil dimsum dihentikan sejenak untuk dengar lebih jelas bisikan itu.

"Raya, hati-hati jangan lengah. Dari tadi ada yang awasi kalian berempat. Dia ingin incar anak paling muda di samping anda sekarang," bisik seseorang tak tampak kedua mata manusia

"Orang itu tepat 90 m di depan anda. Pakai dad hat hitam, jaket hitam, celana hitam pakai masker kain hitam." detail Orang itu ke telinga Daraya

"Sama satu lagi di saku kiri dia ada pisau tajam yang ingin ia tusukan ke anak manis ini tepat pukul 16.00," imbuh Orang tadi melirik ke arah Ian

"Orang ini juga salah satu dari dalang yang lagi anda cari sekarang. Terus pantau sekitar. Jangan sampai lengah." peringat Orang itu

Sehabis menyampaikan semua pesan, Orang yang beri clue tadi, hilang begitu saja tanpa jejak. Otomatis kepala Daraya mengecek siapa yang beri informasi barusan. Namun gagal karena orang tersebut sudah menghilangkan diri.

Daraya yang ingin buktikan petunjuk tadi, melirik sedikit ke arah deskripsi dan benar saja penggambaran yang dijelaskan barusan, nyata adanya.

Daraya lihat jam tangan di tangan kirinya untuk mengetahui jam berapa sekarang. Di jam tangan milik Daraya menunjukkan pukul 15.35. Tinggal 25 menit menuju kejadian menegangkan.

Rangga yang lihat kegelisahan di muka Daraya mengetikkan pesan singkat di hpnya. Rangga pegang telapak tangan Daraya dan suruh makan dimsum yang diambil tadi.

"Ayo makan keburu dingin," suruh Rangga buyarkan lamunan Daraya. Daraya ambil sesuai perintah Rangga dan tarik bibirnya bentuk senyuman

2 gigitan sudah Daraya rasakan dimsum yang dibeli Rangga. Rasanya seperti biasa yang dibeli di dekat Rumah. Enak pol.

Tepat gigitan ke tiga, mata Daraya menyaksikan orang misterius mulai berdiri dan berjalan lurus ke arah kami. Daraya tetap tenang dengan posisi sama agar tidak ada yang curiga.

Langkah demi langkah, orang bertopi mendekat ke arah mereka berempat. Orang bertopi ini ternyata sangatlah gesit. Pergerakan keluarin pisau juga sangatlah mulus.

Orang-orang di sekitar juga tidak peka kalau orang dalam kerumunan ini ingin keluarin pisau. Daraya yang sadar langsung berdiri majukan tubuh dia dan cegah pisau tajam itu dengan buka lebar tangan kirinya.

Srekttkt

Sebongkah darah keluar dari telapak tangan Daraya. Sangking tidak kuat nahan goresan, Daraya merintih pelan pegang pergelangan tangan yang terluka tadi sangking perihnya.

"Iskh." rintih Daraya kesakitan

Rangga yang lihat banyak darah dari tangan Daraya, buru-buru ambil sapu tangan untuk mengikat aliran darah Daraya supaya tidak keluarin lebih banyak lagi.

Untuk orang yang menusuk tangan Daraya sudah diambil alih oleh suruhan Rangga. Tanpa nunggu perintah dari Ketua, mereka semua bawa orang itu ke Markas besar, biasanya buat eksekusi target.

Orang suruhan itu terdiri 6 pria tampan, berotot, pandai berantem, dan alih senjata. Keenam pria ini seumuran Geng Vairon.

Mereka sengaja ditugaskan untuk awasi interaksi Rangga. Untuk jaga-jaga jika ada bahaya datang.

Rangga, Harun, dan Ian sekarang berada di Ruang UGD, Rumah Sakit sekitar. Mereka sedang menunggu Daraya lagi dijahit karena terlalu lebar sayatan yang dihasilkan.

Deru nafas orang berlari terdengar jelas di sepanjang lorong Rumah Sakit. Hembusan nafas itu berasal dari Ellgar dan juga Tante Fitri.

Sesampai depan Ruang UGD, mereka berdua beri pertanyaan ke Rangga. Paling banyak pertanyaan adalah Ellgar. Karena sangat panik dengar adiknya berada di Rumah Sakit.

"Rangga, gimana keadaan adek gue?" tanya Ellgar sambil menetralkan detak jantungnya yang cepat sekaligus nafasnya yang tersengal

"Anak Tante baik-baik saja, Kan? Terus kenapa Raya bisa begitu, Nak?" imbuh Tante Fitri

Rangga diam sejenak nunggu mereka atur nafas terlebih dahulu. "Anak Tante baik-baik aja. Daraya terluka karena selamatkan Ian dari pembunuh anak Tante,"

"Dia relakan tangan kirinya sendiri tergores lebar oleh pisau tajam." ujar Rangga mengingat kejadian pedih barusan

"Lo udah tangkap orang itu?" geram Ellgar. Rangga mengangguk sudah. Ellgar sedikit lega pelaku ditangkap oleh Sang Ketua.

Dalam hal tangkap menangkap Rangga jagonya. Strategi menyerang, tidak usah diragukan lagi. Tidak salah Rangga jadi ketua geng mereka.

Pintu UGD terbuka menampilkan dokter tampan nampak berumur 24 tahun. Dokter tampan berjalan ke arah Rangga, Ellgar, dan Tante Fitri untuk beritahu sedikit informasi.

"Dengan keluarga Daraya?" pembukaan Dokter tampan yang memeriksa Daraya

Ellgar merasa terpanggil, "Benar, saya kakaknya." sahut Ellgar

"Alhamdulillah, pasien sudah membaik. Luka di tangannya sudah saya jahit tinggal tunggu kering saja." terang Dokter tampan, semua bernafas lega dengar dokter muda.

"Untuk sementara ini, pasien gak sadarkan diri karena efek bius yang saya berikan. Pasien juga boleh dipindahkan dari UGD dan mulai besok Pasien boleh pulang," imbuh Dokter muda

"Dengan syarat luka jahitan di tangannya rajin-rajin diobati biar cepat kering." pesan Dokter
"Baik, Dok. Terima kasih banyak." kata Rangga bow 90° bersamaan dengan Ellgar

Dokter tampan pergi meninggalkan mereka semua setelah beritahu semua yang dibutuhkan. Bersamaan dengan perginya Dokter, tubuh Daraya yang sedang tidak sadarkan diri, diseret menuju kamar VVIP.

Seusai dipindahkan, tante Fitri izin pulang membawa kedua anaknya. Di Kamar, tinggallah Rangga dan Ellgar. Mereka berdua diam mengamati Daraya tertidur pulas ulah obat bius.

"Maafin Kakak bikin kamu terluka kayak gini. Kakak gak akan maafin jika alasannya gak jelas."

BERSAMBUNG

Terima kasih sudah mampir di cerita 'PổpcổNaNổ'. Semoga kalian suka:-). Dan sampai jumpa di chapter selanjutnya. ˁˀSee Youˁˀ.

SEMANGAT!

Jika ada kritik dan saran, silahkan beri komentar di sebelah. Saran kalian membantu cerita selanjutnya

Buat : Senin, 14 Februari 2022
Publik : Rabu, 29 Juni 2022

𖤓 Jadwal Update : 𖤓
• Rabu = pukul 20.00
• Jumat = pukul 18.00
• Minggu = pukul 16.00

DARANGGA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang