27. Antoinette

409 38 6
                                        

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ᚓᚓᚓᚓᚓ⚘☆⚘ᚓᚓᚓᚓᚓ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ᚓᚓᚓᚓᚓ⚘☆⚘ᚓᚓᚓᚓᚓ

Kaki yang sebelumnya dibuat lari telah berhenti di tempat diinginkan. Daraya menilik setiap bagian Gudang. Baru itu, pakai Indera miliknya.

Mata Daraya perlahan pejamkan matanya untuk proses menerawang kejadian tahun lalu yang sempat terjadi di Gudang.

Saat kedua mata Daraya sudah terpejam, konsentrasi seketika buyar gara-gara ada seseorang tepuk pundak Daraya tanpa berdosa.

Orang itu adalah kakak kandungnya sendiri alias Ellgar. Yang sedang ambil nafas untuk menghirup oksigen yang baru saja terbuang di tubuhnya.

"Dek, kamu itu kalau mau lari bilang-bilang. Asal nyelonong aja."

Daraya natap datar kakaknya terus buka mulut. "Kakak sendiri juga kalau udah sampai sini gak usah langsung pegang pundak Daraya yang tadi lagi konsentrasi.

"Udah enak-enak memori mau masuk, eh malah diganggu. Gak enak loh Kak digituin," curhat Daraya masih emosi sama sifat kakaknya

"Maaf Dek, kakak gak tau kalau kamu lagi gunakan kekuatan kamu. Kamu sendiri juga tadi langsung pergi mangkanya kakak khawatir." jawab Ellgar merasa bersalah

"Iya, Raya maafin, udah sekarang Kakak diam jangan ganggu Raya lakuin itu lagi." pungkas Daraya tunjukkin jari ke Ellgar

Dengar ancaman dari Daraya, sang kakak mulai terdiam patuh untuk beberapa menit di sebelah Daraya sekaligus pantau barangkali Daraya kambuh lagi.

Memori penuh memori tahun lalu Daraya coba taruh di otaknya. Butuh usaha keras untuk melihat lebih jauh Apakah kejadian itu bisa masuk atau tidak.

Ellgar terus melihat dari atas sampai bawah tubuh adiknya yang sekarang membeku.

Dalam otak Ellgar menebak-nebak kalau adiknya ini sudah sekilas tau tragedi Santi dan G dalam Vision.

Kalau masalah gini dia harus terus bersabar nunggu adiknya lebih lama lagi untuk membuka kedua matanya.

DARANGGA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang