46. TERCEKIK MAKLUM LAIN

262 33 7
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ᚓᚓᚓᚓᚓ⚘☆⚘ᚓᚓᚓᚓᚓ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ᚓᚓᚓᚓᚓ⚘☆⚘ᚓᚓᚓᚓᚓ

"Ndra, Tar, menurut lo ini takdir gak sih?" Dika memandangi langit Perpustakaan sambil berpikir. "Entah kenapa Raya diberi petunjuk untuk bantu masalah Sekolah yang tidak ada habisnya ini."

Indra membaca 'Sebuah Seni Untuk Bersikap Bodoh Amat by Mark Manson' yang barusan ditemukan tepat rak buku bagian 2 pojok kanan.

"Walaupun Sekolah ini terkenal dengan baik-baik saja di luar sana, nyatanya tidak sesuai fakta." Taro ikut menatap langit Perpustakaan dan menopang kepalanya dengan tangan.

"Di sini banyak rahasia tersembunyi yang kita gak tau dan tertutup rapat sama Kepala Sekolah."

"Kita sebagai Warga Sekolah, jangan coba-coba untuk galih informasi lebih dangkal. Gak ada gunanya." sambung Dika

Dika dan Taro mengangguk setuju. Capek, dulu sempat kepo 'Apakah ada masalah di Sekolah ini' dan sekarang mereka jadi tau setelah menunggu 2 tahun lamanya.

"Seharusnya yang kita gak tau, lebih baik gak tau selamanya. Dibanding tau, bikin diri kita kepikiran."

Quote Indra sembari peringatkan kedua sahabatnya selalu ingin tau masalah orang lain. Tapi mereka tidak mau membantu orang lain karena takut menimpali diri sendiri.

"Gue percaya, kalau misi ini juga berhasil seperti misi sebelumnya. Raya tidak lemah seperti yang kita bayangkan." yakin Taro seratus persen melihat misi sebelumnya dikerjakan secara bersamaan dan berhasil.

"Ikuti alur aja. Kita pasti bisa." Kepercayaan Dika sama dengan Taro

Ruangan hening untuk sementara waktu, tidak ada yang lanjutkan bicara. Sejam kemudian, suara pintu terdengar di telinga ketiga pria ini.

Taro dan Dika bangunkan tubuhnya melihat betapa banyak makanan yang dibawa Ellgar dan Rangga di tangan mereka berdua.

"Mumpung gue baik hari ini. Gue belikan jajan buat kalian." Ellgar menaruh jajan di atas lantai dan mempersembahkan di hadapan mereka semua.

DARANGGA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang