Haifa menatap laptop milik Afzal yang masih menyala di atas sofa kamar. Tadinya, Haifa berniat untuk mematikan laptop tersebut, tetapi urung ketika ada niat lain yang tiba-tiba muncul. Haifa memilih untuk melihat-lihat isi laptop sang suami, siapa tahu ada sesuatu yang menarik di dalam sana.
Memang terkesan lancang. Namun, Haifa yakin Afzal tidak akan masalah dengan hal seperti ini. Dengan perlahan, Haifa duduk selonjoran di atas karpet, lalu meraih laptop tersebut dan menyimpannya di atas paha. Saat ini, layar laptop masih menampakkan lembar kerja di halaman Microsoft Excel. Baru saja Haifa ingin menekan tanda X, layar laptop sudah lebih dulu mati dan menampakkan warna hitam saja.
Haifa tentu dibuat panik dengan hal itu. Namun, beberapa detik kemudian, layar laptop kembali menyala dan menampilkan notifikasi jika lembar kerja tadi sudah berhasil terhapus. Perempuan itu sontak melotot kaget. Ia sama sekali tidak merasa menghapus lembar kerja tersebut. Serius!
"Aduh, ini Haifa harus gimana coba?" Haifa buru-buru menyimpan kembali laptop tersebut di atas sofa, lalu menjauh dengan perasaan panik.
Kali ini, Afzal pasti akan benar-benar marah, apalagi Haifa yakin jika file itu sangat penting bagi Afzal. Rasanya Haifa ingin menangis sekarang juga, meratapi kecerobohan yang ia lakukan beberapa menit lalu. Perempuan itu takut dan gelisah. Apa ia bilang saja sekarang pada Afzal?
"Jangan, Fa. Kalau bilang sekarang, nanti malah ganggu Mas Afzal yang lagi ngajar," gumam Haifa sambil menggeleng-geleng cepat. "Terus sekarang Haifa harus apa?"
Haifa masih memperhatikan laptop di atas sofa dengan tatapan nanar. Ia sama sekali tidak berani menyentuh laptop itu lagi. Apa ini termasuk teguran untuk Haifa karena menyentuh laptop itu tanpa izin?
"Ya Allah, ampuni Haifa."
🌹🌹🌹
Afzal meraih ponsel di dalam saku jas ketika terdengar bunyi notifikasi berturut-turut. Ia mengernyit saat melihat sebuah grup yang tadinya selalu sepi, kini mendadak diisi beberapa pesan dari teman dekat Afzal semasa kuliah dulu.
Grup Terserah
Keenan
Afzal! Keluar dulu lo, Zal
Cewek itu balik lagi, woy, dia neror gue mulu
Dia gak ada capek-capeknya nanyain lo
Alvino
Maaf, nih, Zal. Gue juga yang udah ngasih nomor lo sama dia
Soalnya risi dia ngechat mulu, maksa minta nomor lo
Dia udah ada ngechat lo?
Keenan
Dia juga nanyain mulu alamat rumah lo di sana
Udah gue bilang enggak tau, dia enggak percaya
Kayaknya dia mau nyusulin lo
@Alvino Dia ada ngechat, tapi enggak gue bales
@Keenan mending blokir aja nomor dia, enggak usah diladeni
KeenanMending lo jelasin semuanya sama dia, deh
Gue bilang lo udah nikah aja dia enggak percaya
Gak ada yang perlu di jelasin lagi
Gue, kan, udah jelasin semua waktu itu

KAMU SEDANG MEMBACA
Pilihan
RomanceMenikah dengan sahabat sendiri? Siapa sangka? Setelah hampir dua tahun tidak bertemu dan bertukar kabar, Haifa tiba-tiba kembali melihat wajah Afzal tepat ketika pria itu datang ke rumah bersama kedua orang tuanya untuk mengutarakan niat mengkhitbah...