Bismillah
Saranjana I'm In Love
#part 13
#by: R.D.Lestari
"Ka--Kau, dari mana saja?" desis Jelita saat langkah Reagan semakin dekat.
Pemuda itu hanya mengulas senyum tipis, dan bibir tipisnya mulai bergerak.
"Terima kasih ya, kau sudah menjagaku hingga aku sehat seperti ini," ujar Reagan. Senyumnya amat hangat, membuat Jelita salah tingkah saat mata mereka saling terpaut satu sama lain.
Gadis itu menundukkan wajahnya. Tangan kanannya terulur dan menyerahkan sebuah kantong berwarna merah.
"Ini, sarapan untukmu. Supaya kamu bisa kuat berjalan sampai ke tepi hutan. Aku yakin banyak orang yang menunggumu di sana," Jelita mengulas senyum simpul, ada ketidakrelaan dalam hatinya karena saat ini ia akan berpisah dan entah kapan bisa kembali berjumpa.
"Apa akan aman? terakhir aku di kejar makhluk aneh hingga aku bisa berada di sini," wajah Reagan tampak sangat khawatir. Memikirkan kejadian mengerikan sebelum ia akhirnya bisa tersesat hingga masuk ke dalam hutan.
"Pantas ... apa makhluk itu separuh manusia dan kijang?" tebak Jelita yang di sertai anggukan cepat dari Reagan.
"Pastinya kau berbuat sesuatu hingga membuat mereka mengejarmu, tapi jangan khawatir. Aku akan menyamarkan baumu," saat Reagan menerima kantung dari Jelita, gadis itu berbalik dan berlarian masuk ke dalam hutan.
Reagan mematung memperhatikan tingkah gadis yang sedang berlari meninggalkannya.
Memperhatikan tubuh molek si gadis dan kaki jenjangnya yang terekspos sempurna.
Sembari menunggu kedatangan Jelita, Reagan mencari tempat duduk yang nyaman dan melihat ke dalam isi kantung yang di berikan gadis tadi.
Buah-buahan yang jarang ditemui Reagan, malah ada beberapa yang tak pernah ia jumpai sebelumnya.
Tak lama gadis itu datang dan membawa daun berwarna jingga. Ia kemudian meremas daun dengan tangannya dan membalurkan ke leher Reagan.
"Ini apa?" Reagan sedikit menolak saat tangan Jelita mulai menyentuh tengkuknya. Bau daun itu sangat menyengat dan sedikit membuat mual.
"Dah, kamu diam aja. Aroma daun ini akan menyamarkan aroma tubuhmu. Dengan begitu, kamu aman saat nanti berjalan denganku," gadis itu meyakinkan.
"Eh, kenapa belum di makan? buah-buah itu manis dan enak rasanya," ucap Jelita saat matanya menatap kantung yang masih banyak isinya.
Reagan menoleh dan menggeleng. "Aku tak pernah makan buah-buahan itu," jawab Reagan dengan wajah polosnya.
Jelita terkekeh geli. Ia lupa jika ini buah-buahan hutan dan tak sembarang orang bisa menemukannya.
"Sini, biar aku bantuin membukanya," Jelita meraih buah sebesar kepalan orang dewasa, menekannya hingga terbelah dua. Ia lalu memberikan sebagian untuk Reagan dan sebagian lagi untuk dirinya.
"Ini buah markisa. Makannya seperti ini, dihisap," gadis itu memperaktekkan cara makan buah berwarna hampir serupa jeruk brastagi itu.
Reagan mencontoh dan wajahnya sedikit mengerut dan lidahnya mencecap.
"Masam," desisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Saranjana I'm In Love
WerewolfKisah seorang Pengusaha yang terpaksa masuk ke dalam kota gaib demi menolong karyawannya yang hilang. Bagiamana nasib Reagan selanjutnya?