Bismillah
Saranjana I'm In Love
#part 35, End
#by: R.D.Lestari.
"Reagan ...,"
"Jelita?"
Sembari berlari kecil, laki-laki bermata biru itu memanggil gadis yang sudah sejak lama ia nanti.
Gadis itu merentangkan tangannya, menyambut kedatangan lelaki tampan itu dalam menuju pelukannya.
Tap!
Reagan memeluk erat gadisnya dengan penuh cinta. Merasakan kehangatan yang lama ia harapkan.
Ia merunduk dan tangannya mengangkat wajah gadis yang tak lain adalah Jelita agar menatap dirinya, tapi saat tangannya membingkai wajah Si Gadis, wajah itu...
"Berlian... kenapa Berlian?" seketika Reagan melepas tangannya.
"Ya, ini aku ... Tuan Reagan... memang kau kira siapa? kenapa kau tiba-tiba memelukku?"
"Ma--maaf ... aku kira kau ...,"
Gadis itu mundur dan memberi jarak. Ia lalu berbalik dan bersiap meninggalkan Reagan, tapi tangan lelaki itu dengan sigap menarik tangannya, yang membuat gadis itu kembali terjatuh dalam pelukannya.
"Lepas! aku bukan Jelita," gadis itu meronta, mencoba melepas pelukan Reagan yang begitu erat.
"Aku rindu ... maaf sudah membuatmu terluka saat itu ... antara aku dan Jelita, itu tak mungkin,"
"Maukah kau memulai semua dari awal ... aku ...,"
"Lepas! aku bukan Jelita!"
"Berlian! Berlian!"
Tok! tok! tok!
"Tuan Reagan!"
Mata Reagan mengerjap. Mimpi? cuma mimpi?
Reagan bergeming. Ia kecewa karena hanya mimpi belaka. Dadanya berdebar kencang. Karena rindu Jelita atau malah Berlian?
Bingung dengan hatinya. Ia mengira perasaannya tak akan berkurang pada Jelita, tapi nyatanya... ia begitu ingin bertemu dengan Berlian, gadis yang ia tolak tempo hari.
Mungkinkah perasaannya pada Jelita hanya sekedar kekaguman belaka? apa saat ini ia hanya lelah menunggu tanpa kepastian?
Ia berpikir sejenak. Memikirkan Berlian yang akan dipersunting orang lain membuat hatinya sakit. Ia rasanya tak rela jika gadis itu menikah dengan orang lain.
Tok! tok! tok!
"Bro, are you okay?"
Mendengar suara Wilson di luar, Reagan langsung beranjak dan berlarian ke arah pintu. Ia berharap Wilson membawa kabar baik untuknya.
Krekkk!
"Wilson, apa kau dapat kabar di mana Berlian tinggal?" Reagan tampak sangat antusias.
"Wait! wait! wait!"
"Katanya tadi kamu teriak-teriak di dalam, Kak!" Wilson menatap Reagan dengan seksama. Pandangannya memindai dari ujung kaki hingga ujung rambut.
"Kamu ga lagi kesakitan, 'kan?"
Reagan menggeleng. Willy yang ada di balik tubuh Wilson menggeser tubuhnya.
"Apa Anda baik-baik saja, Tuan?" tanyanya saat melihat Reagan yang menatap mereka heran.
"Aku baik-baik saja," jawab Reagan santai.
"Bagaimana, apa kau dapat alamat Berlian?"
Wilson terkekeh. "Nah, nah, nah... ini yang namanya karma... kau jatuh cinta padanya, Kak," goda Wilson.
KAMU SEDANG MEMBACA
Saranjana I'm In Love
WerewolfKisah seorang Pengusaha yang terpaksa masuk ke dalam kota gaib demi menolong karyawannya yang hilang. Bagiamana nasib Reagan selanjutnya?