part 31

222 30 3
                                    

Bismillah

            Saranjana I'm In Love

#part 31

#by: R.D.Lestari.

Tanpa jawaban, Berlian pergi begitu saja dari kamar yang ia tempati bersama Sefia.

Ia tak perduli siapa gadis di hadapannya ini. Yang ia peduli kini bagaimanan nasib Reagan, pria yang ia cintai.

Ia yakin, Sefia punya maksud yang tak baik pada Reagan. Gadis itu berlarian ke arah penginapan tempat Reagan tinggal. Mencari keberadaan pria itu, tapi sayang ... Reagan tak ditemukan.

Berlian menghela napas dalam. Ia diburu waktu. Hari sudah masuk sepertiga malam. Esok ia akan mengurusi bannya yang akan tampil di sebuah tempat di kota Kalimantan.

Tubuhnya teramat lelah, dan ia memilih menyerah. Reagan sudah dewasa. Ia bisa mengurus hidupnya sendiri. Berlian hanya berdoa dalam hati, berharap pria tampan dan kaya itu selamat di manapun ia berada.

***

Di waktu dan tempat berbeda, Reagan yang berjalan sendirian ditepi pantai dikejutkan dengan adanya sentuhan di tangannya.

Pria tampan bermata indah itu menoleh ke seseorang yang meraih tangannya.

Matanya membola tak percaya, melihat wanita yang amat ia sukai itu kini berdiri disampingnya, dengan dress yang sama persis saat malam ia menolongnya.

"Apa kau merindukanku?" sapanya saat mata mereka bertemu.

Diam, tanpa kata yang meluncur dari lidah yang mendadak kelu. Hanya sinar mata yang tak dapat berbohong, ada kerinduan disana.

Padahal, baru beberapa menit yang lalu gadis itu diam dan tak menjawab siapa dirinya sebenarnya, tapi ... kini dia datang dengan gaya yang sama meski tanpa menjelaskan dia siapa. Apa maksud dari gadis ini? apa ia sengaja mempermainkan hatinya ?

"Ka--kau ... Je--Jelita?"

Gadis itu mengangguk pelan. Ia menarik dua sudut bibirnya hingga tercipta sebuah lengkungan senyum disana.

"Ta--tapi ... tadi kau bilang, kau Sefia. A--aku bingung," ucap Reagan terbata.

"Apalah arti sebuah nama, Mr. Reagan? jika hatimu terus berdetak cepat hanya pada seorang wanita. Seharusnya kamu bisa merasakan, aku memang gadis yang lalu cari selama ini," Jelita menarik tangan Reagan untuk mengikutinya.

Kaki indahnya melangkah perlahan diantara suara deburan ombak dan angin laut yang menerpa tubuh.

Rambut indahnya berkibar tertiup angin, sesekali ia menoleh ke belakang dan mengulas senyum manisnya hingga Reagan seolah kehabisan kata. Ia terlalu terpesona dengan kecantikan gadis yang kini bersamanya.

Dibawah sinar bulan yang berpendar indah, Reagan dan Jelita bermain di pantai yang sepi. Tak ada seorang pun yang berada di sana kecuali mereka.

"Jelita ...," Reagan menarik Jelita cukup kencang hingga gadis itu menubruk tubuhnya.

Dapat Jelita rasakan betapa kencang detak jantung pria tampan yang kini memeluknya.

"Aku ... sangat merindukanmu. Jangan pergi lagi, aku ingin kamu menjadi satu-satunya milikku," desis Reagan seraya mempererat pelukannya.

Namun, gadis itu malah mengurai pelukannya dan memberi jarak diantara mereka.

Jelita menggeleng pelan. " Maaf, aku tak bisa. Dunia kita berbeda, Mr.Reagan,"

"Berbeda? lelucon macam apa ini? jika karena soal status sosial, percayalah, aku tak pernah memandang apapun dari dirimu. Cintaku ini tulus, Jelita," wajah Reagan memelas.

Saranjana I'm In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang