Bismillah
Saranjana I'm In Love#part 34
#by: R.D.Lestari.
"Sedang aku bukan Jelita, gadis yang ia cintai,"
"Seandainya aku jatuh cinta padamu, dan bukan pada kakakmu, mungkin hatiku tak sesakit ini, Wilson...,"
Wilson termangu. Ia rasanya ingin membalas pelukan Berlian, tapi ... Ia sadar... jika hati Berlian sudah menjadi milik kakaknya, Reagan.
Puk!puk!
Wilson menepuk pelan bahu Berlian dan melepas pelukan gadis di hadapannya.
"Dah, ganti baju, nanti masuk angin," Wilson mengurai senyum hangat dan membelai pucuk kepala Berlian dengan lembut. Gadis itu sempat membeku, tapi ia tetap mengangguk.
Wilson kemudian keluar dari kamar Berlian. Ia menekan dadanya yang berdegup kencang. Sangat kencang. Lelaki itu kemudian menyender di dinding dan menarik napasnya dalam.
Wajah Berlian yang alami dan cantik, serta bibir merah delima, membuat Wilson semakin memujanya.
Namun, tiba-tiba ia ingat kesedihan gadis yang tadi di tolongnya. Ia lalu melangkah cepat menuju kamar Reagan dengan amarah yang berapi-api.
Meski ia adalah kakak kandungnya, tapi perbuatannya sudah membuat seorang gadis patah hati, hingga hampir mat*.
***
Reagan menatap deburan ombak dari dalam kamarnya. Entah kenapa rasa sesal begitu membayang. Teringat kejadian tadi saat ia berucap kasar pada wanita yang begitu baik padanya.
"Ah! mikirin apa aku! lebih baik fokus untuk mencari Jelita!" gumam Reagan.
"Maaf, Pak Wilson, Tuan Reagan sedang istirahat," suara Willy terdengar nyaring di telinga Reagan. Reagan yang saat itu masih terjaga memilih keluar dari kamarnya dan melihat apa yang terjadi, karena terdengar suara orang berbincang.
"Ada apa, Willy?"
"Wilson? tumben kamu ma ...,"
Wilson yang melihat kedatangan Reagan tanpa sebab langsung menarik kerah baju kakaknya itu, hingga tubuh Reagan tertarik dan jarak diantara mereka hanya sekilan.
"Apa-apaan, ini, Wil?" desis Reagan melihat kilat amarah di mata adiknya.
"Kau ... memang tak punya hati, Kak. Bagaimana kau bisa dengan santai di sini, sementara ada nyawa seseorang yang hampir melayang karena kau!"
Reagan terdiam. Kedua matanya menatap mata Wilson secara bergantian.
"Apa maksudmu, Wil. Aku ga ngerti," Reagan menepis tangan Wilson dan memunggunginya.
"Gara-gara ucapanmu, Berlian hampir mat* tenggelam karena tergulung ombak,"
"Tak bisakah kau tolak dia dengan kata-kata halus? setidaknya beri ia kesempatan untuk membuktikan rasa cintanya. Ia juga punya perasaan,"
Degh!
Kata-kata Wilson terasa seperti tamparan baginya. Hampir mat*? gadis itu ... hampir mat*?
***
"Berlian...,"
Sebuah sentuhan lembut gadis itu rasakan. Belaian di kepala dan wajah yang membuat ia tersadar.
Mata indah itu mengerjap dan samar ia melihat seraut wajah cantik dengan rambut panjangnya.
"Ka--Kau?"
"Kau sudah sadar, Lian? semangatlah, karena hari ini kau akan bekerja. Konser harus tetap berjalan dan kau harus tetap menemani teman-temanmu nanti,"
Berlian menggeser tubuhnya dan bangkit. Ia duduk berhadapan dengan gadis yang ia amat kenal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Saranjana I'm In Love
WerewolfKisah seorang Pengusaha yang terpaksa masuk ke dalam kota gaib demi menolong karyawannya yang hilang. Bagiamana nasib Reagan selanjutnya?