Aku akan terus menunggu.
Sampai kepercayaan menjadi bagian dari kita
🌼🌼🌼Malam yang berat telah dilalui Jasmine. Menceritakan kenangan buruknya pada Lionel telah memakan otaknya yang tidak bisa untuk tidak memikirkan hal apa yang akan ia lakukan selanjutnya.
Gadis itu memaksakan senyum untuk terbit diwajahnya pagi ini. Ia memoleskan lipbalm serta memakai bedak untuk melengkapi dandanannya hari ini.
Jasmine siap dengan seragam sekolahnya hendak melangkah keluar, diam diam hatinya menggantungkan harapan untuk hari ini akan baik baik saja.
"Pagi," sapa Jasmine melirik cowok dengan satelan santai duduk dengan menyesap kopi dengan sibuk mengotak laptop di depannya.
"Pagi!" balas Lionel melirik Jasmine sebentar.
Jasmine menduduki diri di kursi meja makan tepat di depan Kakaknya, "Sibuk ya?" tanya Jasmine setelah meneguk setengah susunya.
Lionel melirik dibarengi anggukan, "Jadi bos emang gak ada liburnya." bisik Lionel serupaan candaan.
Jasmine tertawa kecil, "Semangat dah."
Lionel tak menjawab, dia kembali fokus pada kerjaannya sementara Jasmine nampak khidmat melaksanakan sarapan roti selai buatannya.
Tak selang beberapa lama, Lionel menutup laptopnya dan menemukan roti selai stroberi di nampannya. Lionel melirik Jasmine lalu tersenyum.
"Hari ini pulangnya cepet?" tanya Lionel.
"Kenapa? Lo mo nitip durex lagi? Gak!"
Lionel tertawa pelan, Jasmine sangat menggemaskan mengatakan hal tadi.
"Gue mau ngajak lo ke rumah, Mommy sama Daddy!"
Jasmine sontak menghentikan acara makannya, ia menatap laki laki didepannya dengan takut pasalnya Jasmine belum pernah bertemu orang tua Lionel. Laki laki itu bahkan tidak pernah menyebut kedua orang tuanya sampai Jasmine mengira Lionel telah tinggal sendiri. Lalu tiba tiba saja, Jasmine mendengar hal mengejutkan ini.
"Kabar gue ngangkat adek udah nyampe ke telinga mereka. Mommy pengen tau siapa yang gue angkat sebagai adek. Daddy juga pengen tau!" lanjut Lionel tersenyum dan terlihat santai menatap Jasmine.
"Ta-tapi, ... Li? Gue takut, kalo sa--"
"Walaupun gue udah lama gak bareng mereka, gue tau kok mereka baik. Tenang aja, mereka bakal nerima lo kok!"
Jasmine diam, ia sangat takut sekarang. Baru saja ia berharap tidak akan terjadi apa apa namun sepertinya jantung serta hatinya ditakdirkan untuk tidak santai.
"Santai aja, Mel. Lo bakal tau gimana baiknya mereka pas ketemu!"
Jasmine tidak tau harus berkata apa. Intinya beban pikirannya bertambah sekarang.
🌼🌼🌼
"Kei pamit, Oma!" seru cowok dengan seragam sekolah menarik wanita tua didalam sana berlari menghampirinya.
"Iya." jawab Nirmala.
Arlan mulai membuat langkah namun belum sempat 2 langkah, dirinya ditarik wanita tua itu.
"Oma kangen banget sama Jasmine, Arlan. Bawa Jasmine pas pulang sekolah ya?" ucap Nirmala seperti memohon.
"Keiro gak bisa, Oma."
"Kenapa?" Arlan terdiam, tak punya jawaban atas pertanyaan itu.
"Arlan. Oma gak tau kamu sama Jasmine kenapa, Oma gak akan ikut campur tapi Oma mohon, marahannya jangan lama lama. Oma udah cocok sama Jasmine, Oma kangen sama dia." ujar Nirmala memelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just - Mine
Ficção Adolescente"Kamu hanya milikku, bukan milik siapapun." "Aku milikmu dan kamu miliku." Mengisahkan seorang gadis yang menginginkan miliknya tapi dimilik orang lain. menginginkan seseorang yang awalnya telah menjadi miliknya tapi kini menjadi milik orang lain...