Aku kehilangan sesuatu lagi...
🌼🌼🌼Jasmine menatap dirinya dari pantulan cermin toilet. Memperhatikan setiap sudut wajahnya yang berantakan akibat menangis. Dalam hatinya, kenapa dia bisa sampai selemah dan secengeng ini? Jasmine selalu kuat jika jauh dari Lionel, lalu kenapa saat tidak bersama Lionel dia menangisi kehidupannya. Menangisi masalah yang bisa saja ia tahan untuk ia bagi dengan Kakak angkatnya.
Hari ini rasa sakitnya berkali-kali lipat dengan menyebarnya rumor tidak benar di sekolahnya lalu mengetahui Dinna sudah tidak menganggapnya sahabat lagi.
Jasmine tidak menangis sekarang, dia hanya ingin menguatkan hatinya agar tidak menjadi lemah di depan orang orang nanti.
"Iya Kak, gue baik kok. Sekolahnya luar biasa, besar sama bagus." kata Melati pada telfonannya yang keluar dari salah satu bilik toilet.
"Iyaa. Gue bakal belajar giat disini. Udah ah, gue mau cuci tangan dulu."
"Hm bye!" Melati menutup telfon sepihak lalu mencuci tangannya di wastafel. Ia melirik Jasmine lewat pantulan cermin.
"Udah, gue bakal bantu lo buat nutup rumor itu. Gue juga pinter nyari tau siapa yang nyebar gosip gak baik soal lo." ucap Melati tersenyum ceria pada Jasmine.
Jasmine masih diam beberapa saat lalu sesaat kemudian ia mencuci wajahnya.
"Gak perlu, gue udah tau siapa penyebarnya." balas Jasmine menatap Melati yang tengah mengenakan liptint.
"Oh ya? Bagus dong. Lo harus labrak dia!"
Jasmine menggeleng sambil menyeka air di wajahnya, "Gue gak mau dia malu."
"What? Lo gak liat diri lo? Seharusnya karna dia bikin lu malu, lo harus balas dia juga dong."
Jasmine menggeleng, "Gue tau gimana caranya buat balas dia."
"Huft syukur. Lo gak boleh sayang sama diri orng. Diri lo lebih butuh." nasehat Melati.
Jasmine tersenyum. Ia menghadap menatap Melati, "Thanks ya, gue gak kenal lo tapi lo mau bikin orang sekelas diem kayak tadi."
Melati terkekeh lalu menghadap Jasmine juga, "Siapa bilang lo gak kenal gue? Gue udah ngenalin nama gue tadi di perpus!"
Jasmine terkekeh.
"Yaudah yuk ke kantin."
Jasmine mengangguk lalu mulai berjalan pergi tapi tangannya di tahan Melati.
"Napa?" tanya Jasmine namun di jawab tatapan dan senyum banyak arti dari Melati.
🌼🌼🌼
"Lo keseringan main sih, Li. Jadinya flashdrive itu ilang kan!" omel seorang laki laki yang berdiri di depan Lionel.
"Lo kalo gak bisa bantu, jangan cuman bisanya ngomel!"
Lionel di pusingkan dengan flashdrive berisi semua data data perusahaannya. Ia ingin memberikan flashdrive itu pada temannya, Arya. Untuk di olah karena Lionel sudah bersiap membangun usaha baru dan mengajak Jasmine keluar dari kota ini.
"Gue harus bantu apa? Kalo sampe flashdrivenya jatuh ke tangan yang mau manfaatin gimana? Bisa berabe usaha kita ini." beber laki laki bernama Arya itu.
"Yaudahlah, bantu gue buat nyari!"
Lionel sudah sebagian menelfon semua perempuan yang pernah ia panggil ke rumahnya untuk bertanya masalah flashdrive itu.
"Atau jangan jangan ada saingan yang nyamar jadi wanita malam lo terus nyuri flashdrive itu." timpal Arya.
"Diem! Lu malah nakutin gue sih? Pokoknya suruh semua karyawan disini nyari flashdrive itu. Gue gak mau tau!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Just - Mine
Teen Fiction"Kamu hanya milikku, bukan milik siapapun." "Aku milikmu dan kamu miliku." Mengisahkan seorang gadis yang menginginkan miliknya tapi dimilik orang lain. menginginkan seseorang yang awalnya telah menjadi miliknya tapi kini menjadi milik orang lain...