Harapan bahwa peduli masih memikat dihatimu untukku, apakah boleh?
🌼🌼🌼Telinganya sudah capek mendengar semua cerita buruk yang tersebar di seantero sekolah ini tapi Jasmine masih tetap menahan diri untuk tidak menarik setiap bibir cewek cewek yang ia lewati sedang menghibahi dirinya.
"Mental lo baja banget! Kalo gue udah gue jambak satu satu, Jas!" kata Melati di sampingnya yang menatap sinis siswi siswi yang mereka lewati.
"Gue diem karna gue bener." balas Jasmine.
Jasmine menuju kelasnya di ikuti Melati, mereka habis dari perpustakaan untuk membersihkan serta menata perpustakaan sekolah itu agar terlihat hidup.
"Dikit lagi udah mo jam pulang nih." antusias Melati menyosor Jasmine.
"Gue sehari masuk sekolah ini belum ngeliat seluruh sekolahnya. Ajak gue keliling yok, kali aja gue nemu cogan lagi." katanya kembali dengan menggandeng tangan Jasmine berusaha untuk menggoda.
"Yaudah ayok!"
Melati di sampingnya berhenti mendadak dengan mulut menganga. Jasmine pun ikut berhenti lalu berbalik ke belakang melihat wajah Melati yang seperti kaget dibuat buat.
"Kenapa?" tanya Jasmine datar.
"Gue pikir lo bakal nolak gue mentah mentah ternyata wahh Jas lo harus sering sering bersikap kek gini sama gue!"
"Aslinya gue emang gini cuman tadi mood gue anjlok sama rumor sampah itu. Thanks ya, karena lo gue bisa semangat lagi!" balas Jasmine di akhiri Kekehan.
Melati di sampingnya menganga, sontak kaget dengan ucapan Jasmine "Asli! Awalnya gue ngira lo orangnya dingin sama cuek gitu tapi ternyata sama aja kek gue." kagum Melati mendramatisir.
Jasmine kembali terkekeh lalu melanjutkan jalan mereka untuk mengelilingi sekolah. Waktu juga sudah mulai menunjuk jam terakhir pelajaran sehingga mereka mungkin akan segera mendengar bel pulang.
Jasmine berhenti di depan sebuah kelas paling pojok yang sangat ia tau itu kelas siapa.
Dari dulu gue selalu nyari alasan buat bisa mampir ke kelas lo buat sekedar ngecek kabar lo. Sekarang gue malah takut buat kesana, Lan!
Jasmine melirik Melati yang juga sedang menunggu pergerakan Jasmine.
"Kita balik aja yuk, udah mo pulang juga!"
"Nangung, tinggal kelas XII IPS4 itu!" tunjuk Melati tepat pada kelas yang dihindari Jasmine.
"Disana gak ada apa-apa, ayo balik yuk!"
"Kenapa sih? Ada crush lu ya disitu? Oh pacar lo ya?" tanya Melati menebak-nebak.
"Apa sih,"
"Ya kalo gak ada apa-apa, kita kesana dulu."
Jasmine lemas, berdebat dengan Melati memang tidak ada ujungnya dan lihat apa yang dilakukan teman barunya itu, Melati malah menariknya untuk ke kelas itu.
Detak jantung Jasmine berpacu sangat hebat sampai ia menutup matanya lalu perlahan membukanya untuk mengintip apakah ada sosok yang sedang ia hindari.
Jasmine menghela nafas lega kala tak ada lelaki itu, gadis itu melirik Melati lalu memukul pelan bahu gadis itu.
"Ngagetin gue tau nggak!"
"Pacar lo mana? Yang itu? Oh atau yang itu? Itu kali? Masa yang gendut itu?" tunjuk Melati pada setiap laki laki yang duduk di kelas itu.
Jasmine merasa diperhatikan sekarang karena tingkah tidak tau malu Melati, Jasmine menarik Melati keluar ruangan kelas lalu berjalan menyisir kembali koridor sekolahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just - Mine
Teen Fiction"Kamu hanya milikku, bukan milik siapapun." "Aku milikmu dan kamu miliku." Mengisahkan seorang gadis yang menginginkan miliknya tapi dimilik orang lain. menginginkan seseorang yang awalnya telah menjadi miliknya tapi kini menjadi milik orang lain...