Aku mungkin akan pergi tapi hati serta pikiranku mungkin akan menetap
🌼🌼🌼Malamnya, sebuah bilik lumayan lebar itu malah terasa sunyi. Dimana hanya ada kenangan yang bergema mengatakan hal hal berbalik. Laki laki yang termenung menikmati sepuan kenangan didalam kamarnya itu bahkan tak terusik dengan panggilan telfon di sampingnya yang terus berdering.
Sampai ketukan pintu kamarnya mengagetkan dirinya,
"Arlan! Kamu lagi di kamar mandi ya? Hape kamu bunyi terus, Oma ke ganggu!" teriak wanita di depan sana.
Arlan mengubah posisi menjadi duduk lalu melirik ponsel disampingnya, "I-iya Oma!" balasnya.
Arlan mengangkat panggilan telfon itu, "Ha--"
"Lo ada niat mau perbaikin hubungan lo sama Acha gak sih? Ini udah mo lewat isya tapi lo gak dateng juga!"
"Gue udah kehilangan topik cuma buat nungguin lo!"
"Gue ke--"
"Gak usah! Acha udah gak minat sama donat dari lo!"
"Terus gue harus apa?"
"Pikir sendiri!" Arlan menjauhkan telfon dari telinganya saat seruan tak bersahabat di lemparkan Dinna.
Sebenarnya ia masih ingin berbaring ulang untuk sekedar mencoba memecahkan masalahnya tapi ada masalah lain yang harus ia selesaikan sekarang juga, ya! Acha!
Laki laki itu memakai jaket lalu berjalan keluar kamar, ah lebih tepatnya keluar rumah setelah berpamitan dengan Neneknya.
"Mau ketemu pacar kamu itu kan?"
"Iya, Oma."
"Oma gak tau kalo pacar ka--"
"Udah, semua udah lewat juga. Sekarang yang lagi sama Kei itu Acha! Bukan Jasmine. Jasmine gak pernah ada dalam hidup Arlan."
"Alan! Jangan ngomong gitu ih!"
"Kei pergi dulu, Oma!" Arlan pergi tanpa menunggu balasan Neneknya.
Saat Arlan berjalan dan hilang dari pandangannya, Nirmala berkata, "Andai Oma tau apa yang udah buat kamu sama Jasmine kayak sekarang."
🌼🌼🌼
Jasmine menatap tak minat ke depan, ia sebenarnya tidak ingin kesini tapi pikirannya membutuhkan tempat ini. Jasmine ingin menghilangkan segala kepedihannya di tempat haram ini, walau sedikit memaksa Lionel untuk pergi bersamanya.
Di dalam mobil itu, masuk seorang laki laki yang pergi bersamanya, Lionel. laki laki itu menatapnya dingin.
"Gue udah pesen tempat yang jauh dari kerumunan!" katanya dingin.
"Makasih," jawab Jasmine kemudian ingin keluar dari dalam mobil.
Pergelangan tangan gadis itu di tarik hingga memaksanya untuk tetap duduk, "Kenapa Li?" seru Jasmine tak bersahabat.
"Lo kenapa sih? Semua ini bukan bagian karakter lo. Yang gue tau, Melati gue gak pernah nyentuh atau masuk ke tempat kayak gini!" balas Lionel tak kalah bersahabat
"Lo lagi sakit, Mel!" serunya lagi.
Jasmine terdiam sebentar, "Iya! Gue lagi sakit, gue pengen sembuh dan obatnya ada di tempat ini!" Jasmine mencoba melepas cekalan Lionel.
"Sejak kapan lo mau sama kayak gue?" tanya Lionel sedikit kecewa.
Jasmine terkekeh, "Gue gak pengen sama, selama ini gue hidup sebagai bagian dari hidup lo. Gue cuman pengen tau rasanya ada diposisi lo!"

KAMU SEDANG MEMBACA
Just - Mine
Fiksi Remaja"Kamu hanya milikku, bukan milik siapapun." "Aku milikmu dan kamu miliku." Mengisahkan seorang gadis yang menginginkan miliknya tapi dimilik orang lain. menginginkan seseorang yang awalnya telah menjadi miliknya tapi kini menjadi milik orang lain...