Aku mendapatkan kesempatan itu lagi,
BERSAMAMU TANPA DIA ATAUPUN MEREKA!
🌼🌼🌼Senyum diatas bibir Jasmine tak kunjung lepas setelah mendapatkan kesempatan yang ia inginkan dari dulu, kini ia duduk di satu bangku dan lebih lama dengan Arlan.
Jasmine menatap ke depan sambil melirik ke bawah dimana para siswa mulai berhambur keluar sekolah karena jam sudah menunjuk waktu pulang.
"Soal tadi ..."
"Gak usah di bahas!" serobot Arlan.
Jasmine terkekeh melihat cowok di sampingnya yang seperti salah tingkah.
"Gue gak nyangka ada yang diam diam peduli sama gue," sindir Jasmine tersenyum.
"Gue gak peduli sama lo!"
"Gue gak lagi bilang kalo itu lo, Lan!" serobot Jasmine.
"Terus siapa?"
"Gak usah di pikirin,"
Jasmine diam, ada kesalahpahaman yang harus ia luruskan sekarang karena pikirnya ini adalah waktu yang sangat tepat.
"Lan?"
"Hm?" Arlan menatapnya.
Sepertinya Arlan tidak begitu marah padanya karena baru kali ini cowok itu menengok saat di panggil sekarang.
"Lo masih benci sama gue?"
Arlan terdiam. Entahlah, Arlan lupa bagaimana cara membenci gadis ini sekarang padahal dia melihat apa yang terjadi pada waktu itu dan juga jangan lupakan kejadian malam dimana dirinya bertengkar dengan Acha hanya karena gara-gara Jasmine.
"Gue gak nuntut lo sekarang buat maafin gue, tapi gue cuman pengen ngasih tau apa yang sebenarnya terjadi."
"Lo tau kan gue gak pernah boong kecuali kalo lagi rebutan barang sama lo. Dan sekarang kita lagi gak rebutan barang jadi gak ada yang gue boongin."
"Tatap gue, Lan!" pinta Jasmine.
Saat ini masa lalu sedang menerbangkan kenangan-kenangan yang indah serta pahit di kepala Arlan tapi mendengar suara lembut milik Jasmine membuatnya tidak bisa menolak permintaan gadis itu hari ini.
Jasmine tersenyum lebar, "Seperti yang lo tau, Gue hari ini lagi gak baik tapi setelah ngeliat lo natap gue kayak gini. Gue ngelupain semua yang terjadi sama gue."
"Sekarang gue seneng, Alannya gue bisa kayak dulu lagi walau gak se perhatian dulu." tambah Jasmine menunduk.
Arlan ingin menyentuh kepala Jasmine tapi urung dengan rasa yang menahannya.
"Lo mau dengerin penjelasan gue? Soal kematian Tante Keyla? ... Lagi?"
Mendengar itu Arlan membuang pandangannya, kenapa Jasmine harus mengatakan serinci itu dan menggambarkan masa lalu itu lagi? Rasa nyeri kembali menerpa lubuk hati Arlan.
"Jas! Gue ..." Arlan tidak kuat untuk mendengar apapun tentang kematian Mamanya yang sudah ia coba lupakan beberapa tahun terakhir ini sekarang ia belum siap untuk mendengarnya lagi maka dari itu, Arlan mencoba bangun dari duduknya dan ingin pergi tapi langkahnya di tahan Jasmine.
Pergelangan tangan yang lumayan menampakkan urat itu kini dilingkari telapak tangan yang dirasanya dingin.
"Lo gak bisa lagi lari dari kenyataan yang sebenarnya karna gue gak mau hubungan kita kayak gini, jauh dari kata jauh. Lo mungkin yang gak papa tapi gue yang ngerasa berat karna harus jauh jauh dari lo." jelas Jasmine masih dengan memegang tangan Arlan.
Ini adalah kesempatan yang baik untuk menyelesaikan semua kesalahpahaman yang terjadi antaranya dan laki laki ini, Jasmine sangat berharap Arlan bisa mengubah pandangannya dan menatap dirinya kali ini, memberi kesempatan untuk kebenaran terungkap.

KAMU SEDANG MEMBACA
Just - Mine
Novela Juvenil"Kamu hanya milikku, bukan milik siapapun." "Aku milikmu dan kamu miliku." Mengisahkan seorang gadis yang menginginkan miliknya tapi dimilik orang lain. menginginkan seseorang yang awalnya telah menjadi miliknya tapi kini menjadi milik orang lain...