Harapan agar diri ini tidak menjadi tempat pelampiasan untukmu sudah sejak lama ku gantungkan padanya.
🌼🌼🌼Akhirnya hari dimana menjadi salah satu hari yang menegangkan bagi Jasmine telah selesai. Gadis itu tersenyum dengan lambayan tangan menatap dua orang tua yang kini memasuki mobil hitam di depannya.
"Lega gak sekarang?" tanya Lionel disampingnya.
Jasmine mengangguk cepat, "Tapi seru. Sayang nyokap bokap lo gak lama,"
"Mel, mereka bukan cuman orang tua gue, tapi orang tua lo juga!" ralat Lionel.
Jasmine mengangguk sekilas dengan senyum tipis khasnya, "Iya, mereka orang tua gue."
Mobil besar yang di tumpangi kedua orang tua mereka perlahan berjalan, Jasmine dan Lionel melambaikan tangan untuk kepergian kedua orang tuanya.
Jasmine tersenyum dan menghela nafas, "Mulai sekarang jangan anggap lo sendiri. Ada gue, Mommy sama Daddy yang selalu ada buat lo. Oke?" ucap Lionel merasa ada perubahan dengan diri Jasmine.
Sejauh ini, Lionel tidak tau apa yang dia rasakan tapi intinya sekarang, Lionel telah menganggap Jasmine sangat berarti dalam hidupnya. Ia menyayangi gadis yang tiba tiba memeluknya hanya karena anjing, menyayangi gadis yang sering menyebutnya 'Anjing Baik'
Jasmine perlahan melirik laki laki disampinganya, "Makasih ya," ucapnya dibarengi senyum.
Lionel mengangguk, tak tahan dengan senyum cantik Adiknya, ia mengacak rambut Jasmine gemas setelah itu berlari masuk ke dalam.
"DASAR ANJING!" pekik Jasmine mengejar Lionel ke dalam.
🌼🌼🌼
Di tempat lain, gadis berambut panjang sepinggang terus menampilkan raut bahagianya sambil memakai blush on ke pipinya.
"Kering gigi lo, Cha!" sembur Dinna merasa ngeri melihat sepupunya yang tak kunjung melepas senyum di bibirnya.
"Menurut lo gue harus murung denger Kei yang udah ngomong soal hubungan gue sama dia ke Omanya?"
"Iya juga sih, gue ikut senang liatnya." timpal Dinna.
Selesai mengusap pipinya dengan serbuk merah itu, Acha teringat sesuatu.
"Kok gue jahat banget sih!" seru Acha berbalik menatap Dinna.
"Jahat? Kenapa?" tanya Dinna penasaran.
"Ini tuh kabar baik dan hari terbaik buat gue, kenapa gue cuman baginya sama lo? Gue juga punya Jasmine kan," Acha kemudian mengambil ponsel miliknya, mengetikkan sesuatu di atas layar pipih itu.
"Mo ngapain lo?"
"Ngajak Jasmine!" jawab Acha mendekatkan ponselnya ke telinganya.
"Yakin lo?" tanya Dinna agak takut.
Dinna tau seperti apa hubungan Jasmine dan Arlan waktu kecil dulu. Dinna menjadi salah satu saksi kedekatan Jasmine dan Arlan, Dinna takut apa yang dilakukan sepupunya nanti akan berdampak buruk untuk hubungan sepupunya dengan cowok itu.
Acha mengangguk cepat masih setia menunggu panggilan telfonnya tersambung dengan Jasmine.
"Cha, sebaiknya lo--"
"Halo, Jas!"
"Kenapa?"
"Lo gak sibuk kan sekarang?"
"Gak sih, kenapa emang?"
"Ke rumah gue dong, gue di undang makan sama Kei, dirumahnya! Lo ikut ya? Dinna juga ikut kok,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Just - Mine
Teen Fiction"Kamu hanya milikku, bukan milik siapapun." "Aku milikmu dan kamu miliku." Mengisahkan seorang gadis yang menginginkan miliknya tapi dimilik orang lain. menginginkan seseorang yang awalnya telah menjadi miliknya tapi kini menjadi milik orang lain...