Tulus

12 1 0
                                    

Yang gue sesalin, gue udah terbiasa bergantung sama lo.
🌼🌼🌼

Seorang laki laki dengan jaket bomber turun dari mobilnya lalu berjalan memasuki gedung sekolah tanpa rasa sungkan. Para siswa yang sudah berhamburan keluar gerbang menandakan bahwa sekolah telah selesai. Dirinya sudah menunggu Jasmine sejak tadi, ia juga tidak absen menelfon gadis itu namun tak satupun jawaban yang ia terima.

Karena tahu Jasmine sedang menghindarinya, Lionel berinisiatif untuk menjemput Jasmine langsung ke kelasnya.

Saat berjalan menuju kelas Jasmine, dirinya tak sengaja menubruk tubuh gadis yang sepertinya tergesa-gesa.

"Emm maaf. Tadi saya gak liat, lagi buru buru soalnya." kata gadis itu.

Lionel ingin menjawab kalimatnya tapi gadis itu berjalan lagi. Namun sebelum melangkahkan kakinya, gadis itu seperti menyebutkan sesuatu.

"Jasmine kemana sih? Masa iya dia hilang di telen hantu toilet?" kalimat samar itu mengambil alih kesadaran Lionel.

"Tunggu!" perintahnya kala gadis didepanya akan berlari.

Syukur gadis itu berhenti dan berbalik menatap Lionel. Dari jauh, Lionel seperti mengenal gadis itu tapi dia lupa siapa namanya.

"Kenapa? Maaf ya Kak, kalo mo nanya ruang guru, Kakak bisa tanya ke siswa lain aja. Saya buru-buru soalnya!" mengira bahwa laki-laki didepannya adalah alumni sekolah ini dan ingin menjemput ijazah.

Ya! Dia Melati, gadis itu sedari tadi mencari Jasmine yang tidak kembali dari toilet sejak jam terakhir.

"Lo ..." Lionel mencoba mengingat wajah dan nama gadis didepannya setelah mendekat pada Melati.

Melihat Lelaki didepannya seperti sedang menelisik dirinya, Melati juga ikut merasa pernah melihat wajah tampan itu.

Beberapa detik setelahnya barulah...

"Kakaknya Jasmine kan!"

"Temennya Jasmine yang di toilet waktu itu?"

Keduanya saling mengangguk membenarkan tebakan satu sama lain.

"Kakak ngapain kesini?" tanya Melati.

"Jemput Jasmine, dia dimana?"

"Astaga iya! Jasmine tadi izin ke toilet tapi gak balik balik. Pas di cek ulang gak ada. Ini saya mau cari di perpus, kali aja ada." cerocos Melati.

"Yaudah ayo!"

Alih-alih adu argumen soal Jasmine pada Melati, Lionel memilih mencari Jasmine karna menurutnya Jasmine mungkin sedang tidak baik-baik saja sekarang.

Keduanya agak mempercepat jalan mereka untuk sampai di tempat pertama kali Melati mengenal sosok Jasmine. Melati sangat yakin jika temannya ada didalam sana karena terakhir kali Jasmine menangis didalam mungkin saja situasi yang kapan saja membiarkan air mata jatuh membuatnya kembali memasuki ruang sepi itu.

Keduanya sampai di depan pintu yang tertutup rapat dengan tulisan Perpustakaan. Saat kaki gadis di sebelahnya ingin melangkah maju, Lionel menahannya.

"Gue aja yang masuk!" kata Lionel menjawab tatapan tanda tanya gadis bername-tag Melati Kania Putri tersebut.

"Ko--* belum sempat Melati menyudahi ucapannya, Lionel berjalan masuk dan menutup kembali pintu perpustakaan.

Just - MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang