Karena aku tau, kamu mungkin tidak akan membutuhkan aku lagi.
🌼🌼🌼Terik matahari di luar rumah sangat menusuk setiap kulit mahluk yang berlalu lalang di luar ruangan. Hal yang sama pun terjadi pada cowok berhodie hitam yang baru saja menyentak keras mobilnya dengan tatapan tak terbaca ke arah rumah berukuran besar didepannya itu.
"Alan bakal cari tau semuanya, Ma!"
Setelah berucap seperti itu, Arlan melangkahkan kaki dengan santai lalu mendorong pintu rumah itu tanpa ada gerakan mengetok terlebih dahulu.
Setelah tubuh tingginya berdiri di titik tengah rumah besar itu, pandangannya berkeliling menelisik setiap sudut ruangan yang nampak sepi itu.
Arlan memutuskan untuk mencari tau semuanya hari ini juga, dia sangat berharap bantuan dari Tuhan untuk mengungkap kebenaran ini tanpa harus banyak drama.
Tubuhnya berdiri tegak di titik tengah rumahnya, ia menelisik ke setiap sudut rumah sekedar merasakan kenangan kenangan lama yang pernah di saksikan rumah ini. Tempat dimana dia memulai sebuah kenangan dan meninggalkan kenangan terakhir sekaligus terburuk dalam hidupnya.
"Alan rinda Mama!" bibirnya tersenyum kecut, dalam sekejab helaan nafas kakinya melangkah untuk menaiki tangga menuju kamarnya.
Namun belum sempat ingin mengahadap kamarnya, pusat perhatiannya tertuju pada pintu kamar milik Mamanya terbuka sedikit.
Siapa yang membuka dan memasuki kamar itu sementara kamar itu sudah di putuskan untuk tidak ditempati. Hati Arlan perlahan menariknya untuk mendekati kamar Mamanya.
"Hahaha! Iya dong, kamu harus belajar caranya ngerebut milik orang lain dari aku." samar telinga Arlan mendengar suara perempuan di dalam sana.
Tante Keysha?
"Udah 3 tahun berakhir tapi anak sama bapaknya masih bego. Hm kasihan gadis malang itu, aku yang main dia yang kena."
"Iya tenang aja, mereka masih aku mainin dulu. Soal kematian Kakak tersayangku itu mereka gak bakal tau karena Keiro, anak itu terlanjur liat kalo Jasmine yang udah bunuh Mamanya."
"Iya lah, aku berhasil nyingkirin penghalang keinginanku itu berkat bantuan gadis itu. Aku pengen ketemu sama dia tau gak, mau liat se-kurus apa dia sekarang karena jauh dari Keiro."
"Hm iya, waktu itu gadis itu kesini pengen ngasih tau ke anak tiriku itu kalau dia sayang dan cinta sama Keiro. Kasihan banget ya hahaha, cintanya gak kesampean karena keinginan aku. Salah dia juga ngapain kesini di waktu aku udah siap sama rencana mo bunuh Keyla."
Deg!
"Sekarang Keiro udah nganggep aku Mamanya berkat perempuan itu."
"Iya Sel, kamu kesini aja bawa anak kamu. Nanti kita kenalin siapa tau jodoh kan."
"Iya! Oke bye."
Dilihatnya wanita itu menutup telfon lalu meraih bingkai foto di meja rias. Foto Keyla, Keiro dan Rizal tersenyum sangat bahagia.
"Kamu udah tenang kan disana Kak? Atau lagi kesel sama aku? Maaf ya. Anak sama Suami kamu harus jadi milik aku karena dari dulu kamu selalu rebut milik aku."
"Aku dari dulu kan udah bilang kalo aku pengen ini tapi kamu gak pernah gubris. Justru kamu buat aku iri dan mau gak mau aku harus nyingkirin kamu."
"Hahahaha."
Kepalan tangan laki laki yang sedari tadi berdiri di luar itu sudah membuku, rahangnya pun mengeras hingga memperlihatkan uratnya, wajahnya memerah menahan amarah yang kapan saja bisa meledak.

KAMU SEDANG MEMBACA
Just - Mine
Teen Fiction"Kamu hanya milikku, bukan milik siapapun." "Aku milikmu dan kamu miliku." Mengisahkan seorang gadis yang menginginkan miliknya tapi dimilik orang lain. menginginkan seseorang yang awalnya telah menjadi miliknya tapi kini menjadi milik orang lain...