Kisah Minggu

10 1 0
                                    

Perasaan yang salah akan membuat mu berubah.
🌼🌼🌼

Hati hati dengan cinta, karena 50% lainnya hanya terdapat banyak luka. Acha mengalaminya sekarang. Rasa sakit yang di berikan Arlan telah lengkap dengan perlakuan lelaki itu beberapa jam yang lalu.

Menangis mungkin dapat sedikit meringankan hatinya tapi sulit untuk mengingat kejadian tak terpikirnya terjadi begitu saja.

"Udah gue bilang kan, Arlan udah gak bisa lo pertahanin lagi."

"Udahlah mending putus aja lo sama dia." sebagai sahabat sekaligus saudara sepupu Acha, mana mungkin Dinna ingin melihat Acha terpuruk seperti ini.

Acha bahkan tidak mampu untuk bicara karena suaranya terendam air mata dengan isakan yang kian keras.

"Si bi*ch itu udah ngambil Arlan dari hidup lo. Seharusnya lo gak nangis sekarang, balas tuh manusia gatel." kata Dinna menggebu-gebu di sela pelukannya pada Acha.

Acha memastikan itu, siapapun yang mengusik kehidupannya akan di usiknya.

Gadis dengan wajah memerah itu menegakan tubuhnya kemudian mulai menghapus air matanya, "Gue gak nyangka, gue harus jadi jahat."

"Lo harus! Itung berapa banyak lo ngorbanin keinginan lo, sekarang beda Cha. Soal laki-laki bukan masalah jodoh ataupun nggak, sekarang punya lo ya punya lo." seru Dinna.

Mungkin kata Dinna ada benarnya tapi apakah Acha akan benar benar melakukan hal yang tidak baik demi mempertahankan miliknya? Mungkin. Sekarang Acha sedang menghapus kasar air matanya dan menatap tajam ke depan seperti ingin melampiaskan amarahnya secepat mungkin.

🌼🌼🌼

Siapapun yang memberi rasa sakit pasti akan merasakan rasa sakit, begitu pepatah mengatakan. Bukti nyata telah dirasakan Arlan. Laki-laki itu menyaksikan sesuatu yang tak pantas dan tak ingin ia lihat walau terhalang kaca jendela.

"Jadi lo udah ngasih jawabannya sama orang lain, Jas?" monolognya di atas motor.

Arlan meninggalkan tempat dimana ia menyaksikan kemesraan gadis yang dicintainya dengan lelaki lain.

"Secepat itu? Lo bilang lo mau ngomong sesuatu sama gue waktu itu tapi kenapa topik yang seharusnya buat gue lo kasih sama laki-laki lain?"

Arlan menyesal? Sangat! Jika saja kesalahpahaman tak terjadi diantaranya dengan Jasmine mungkin hari ini dirinyalah yang sedang bersama gadis itu.

"Arrgghh! Semua ini karna wanita jal*ng itu!" dengan sekali siap, Arlan menyalakan motornya lalu mengendarai motornya secara brutal di sepanjang jalan menuju suatu tempat.

Karena kecepatan tinggi, lelaki itu sampai di depan bangunan tak asing dengan selamat. Menatap tak minat dan penuh kebencian pada bangunan yang menjadi awal kesalahpahaman kemarin terjadi.

Tanpa mengetuk, Arlan menyentak kuat pintu utama rumahnya sehingga mengundang tatapan terkenut dari penghuni yang duduk bersantai di ruang tengah.

"Alan?"

"Kamu akhirnya pulang, Tante tadi abis bel--"

"Stop b*t*ch! Jangan sekalipun lo ngomong sok baik di depan gue!" sentak Arlan menghentikan ucapan Keysha.

"Arlan! Kamu yang sopan sama Mama kamu." peringatan itu datang dari lelaki tua yang duduk di sofa.

Just - MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang