Nyatanya momen terindah adalah momen terakhir bersama mu.
🌼🌼🌼Hari ini mungkin malam tidak akan berakhir begitu saja. Ini mungkin akan menjadi malam yang panjang untuknya, seseorang yang sering menjadikan bintang dan bulan sebagai temannya setiap ia merasa sendiri.
Ini sudah begitu larut tapi Jasmine belum beranjak dari tempatnya, masih sibuk dengan segala ceritanya untuk bulan dan bintang.
"Jas?"
Tidak! Tidak mungkin semua ceritanya membuatnya berhalusinasi kan? Jasmine mendengar namanya dipanggil oleh seseorang yang sangat familiar di telinganya.
Walau pikirnya itu adalah halusinasi namun kepalanya tetap mencari asal suara itu berada.
"Hai!" Ia menemukannya, lelaki yang sempat beradu tatapan dengannya sore tadi namun pergi tanpa sepatah kata untuknya.
"Arlan?" Jasmine mengubah duduknya menjadi berdiri menatap keluar jendela yang terbuka itu dimana Arlan berdiri juga menatapnya.
Arlan memberi isyarat bertanya apakah boleh dia masuk tapi Jasmine langsung menggeleng, ini sudah malam jika ada warga lagi yang melihat Jasmine bersama lelaki ini maka ini akan menjadi masalah besar untuk Jasmine.
Jasmine berbalik memberinya isyarat untuk dirinya yang menghampiri Arlan. Gadis itu keluar melalui jendela lalu menutup jendela itu.
Ketika Jasmine sudah berdiri tepat didepan Arlan, keduanya sama sekali tidak bicara malah kedua mata mereka yang seolah berbicara.
Tanpa bicara apa-apa Arlan menarik tangan Jasmine untuk mengikuti langkahnya. Arlan menariknya sampai di depan motornya, lelaki itu bergerak menaiki motornya lalu melirik Jasmine.
"Naik!"
Jasmine menggeleng, ia juga mundur dua langkah tanda dirinya tidak mau.
"Lo gak mau kan kalo ada warga yang liat? Ayo naik, kita bicara di tempat yang lebih aman."
Benar! Seharusnya seperti ini kan? Jasmine menyetujuinya kemudian naik dan Arlan cepat melajukan motornya.
Setelah menelusuri jalan keduanya sampai disebuah taman kecil. Jasmine turun melirik sekitar, sangat sepi karena mungkin ini sudah sangat larut.
"Ini gak baik buat kita, Lan!" ucap Jasmine.
"Sekali ini aja."
Apa maksud kata-kata Arlan barusan?
"Ayo!" tanpa aba-aba Jasmine kembali ditarik memasuki taman tersebut.
Mereka lalu menjadikan rumput sebagai alasan duduk mereka.
"Kita kesini karena kondisi yang kacau." ucap Arlan.
Jasmine membuang pandangannya ke arah lain, tak ingin melirik lelaki yang sangat ia cintai tapi entahlah, apakah sekarang dia masih mencintai Arlan.
"Maaf!"
Jasmine terkekeh kecil mendengar itu, pelan dan sangat lembut masuk pada telinganya.
"Gue udah mutusin Acha, maafin gue!"
Jasmine lantas meliriknya, ah sial Jasmine ingin berteriak mendengar itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Just - Mine
Ficção Adolescente"Kamu hanya milikku, bukan milik siapapun." "Aku milikmu dan kamu miliku." Mengisahkan seorang gadis yang menginginkan miliknya tapi dimilik orang lain. menginginkan seseorang yang awalnya telah menjadi miliknya tapi kini menjadi milik orang lain...