Kacau

9 0 0
                                    

Sejak awal ini telah kacau,
Dan semua itu,
Aku yang harus memperbaikinya.
🌼🌼🌼

Benar!
Jasmine hanya ingin semua ini berakhir, cerita yang ia buat harus diakhiri secepatnya. Jasmine tidak ingin ada yang terluka lagi dan membenci dirinya.

Hari ini, ia pikir semua akan baik baik saja. Bertemu dan bercerita lagi dengan keluarga Arlan setelah sekian lama memang terjadi tapi Jasmine tidak menyangka ada dampak lain dari pertemuan ini.

"Udah pulang lo?"

Jasmine terus menunduk, mengingat kejadian yang ia alami beberapa saat yang lalu.

"Mel? Lo kenapa?"

Setiap kali Jasmine berharap kebaikan, malah justru di hantam keburukan layaknya tadi.

"Mela! Gue lagi ngomong! Lo kenapa?" sentak Lionel memegang kedua bahu Jasmine hingga menghentikan jalan gadis itu.

Jasmine mendongak, mata yang memerah dan menampung air itu menatap Lionel lalu langsung memeluk tubuh kekar Lionel.

Jasmine menangis di dada Lionel, terisak dan terus mengeratkan pegangan pada baju Kakaknya.

"Mel, jangan buat gue khawatir. Lo kenapa?"

Jasmine yang sesegukan mulai menarik kepalanya untuk menatap sang Kakak, "Gu-gue ngancurin hati orang lagi, Li!" ucap Jasmine dengan nafas yang tersendat dengan air mata.

Lionel merasa nyeri namun tak tahan dengan wajah Jasmine yang saat menangis terlihat imut.

"Hati siapa?"

"Gu-gue ngancurin hati A-a-Achaa!" rengek Jasmine lagi menempelkan kepalanya ke dada Lionel.

Cowok itu sangat ingin mencubit pipi agak berisi milik Adiknya tapi merasa kasihan juga melihat adiknya yang tersendat seperti ini.

"Acha?" Jasmine mengangguk cepat masih dalam posisi sama.

Lionel merasa Jasmine lagi dalam fase yang butuh rangkulan dirinya lagi. Seperti sebelum sebelumnya, Jasmine selalu menangis tiba tiba dan meminta Lionel memeluknya layaknya seorang Kakak.

Paham akan kesedihan sang adik, Lionel mengangkat tubuh Jasmine kemudian membawanya duduk di sofa. Dalam posisi seperti itu, Jasmine tidak pernah marah karena setiap kali dirinya sedih, Lionel selalu menyembuhkan kesedihannya dengan cara seperti ini. Ini memang terbilang di luar batasan, tapi Jasmine selalu menginginkan ini untuk sekedar merasakan kepedulian dan kehangatan dari seseorang.

Lionel mengusap uraian rambut Jasmine, gadis itu kini membasahi leher Lionel dengan air matanya.

"Gue bikinin ayam goreng mentega, ya?" usul Lionel di jawab gelengan Jasmine.

Lionel tidak bertanya lagi melainkan makin mempererat pelukan di pinggang Jasmine. Jasmine pun sama makin larut dalam tangisan di leher Lionel.

Setelah beberapa lama mengeluarkan rasa sakit dalam hatinya, Jasmine menarik kepalanya. Hidung yang memerah dengan sedikit air, pipi merah merona juga di hinggapi air serta mata yang memerah dengan sisa sisa air mata membuat Lionel mengerucutkan bibirnya melihat hal se-menggemaskan ini.

"Uuu, masih sedih?" tanya Lionel.

Jasmine mengeleng, gadis itu nampak menghapus air matanya. Matanya melihat leher Lionel telah basah dengan air mata serta ingusnya.

Jasmine yang notabenenya mengenakan sweater rajut, mengelap air yang hinggap di leher Lionel sambil berkata, "Maaf." cicitnya di sela sapuan kain di leher Lionel.

Lionel tersenyum lalu meraih tangan Jasmine untuk ia letakan di panggkuannya, sebelah tangan Lionel mengusap sisa air mata Jasmine.

"Selama ini jadi healing buat lo, gue gak keberatan." jelas Lionel tersenyum.

Just - MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang