Lucu ya,
Di dekatkan sejak kecil lalu dipisahkan hingga 3 tahun lamanya.
Sampai banyak yang berubah.Jasmine menatap kedua kakinya yang terus membuat langkah. Ia masih mengingat kejadian tak sengaja yang ia lihat tadi di tepi pantai.
Lionel disampingnya terus melirik Jasmine yang asik menunduk, seperti bukan Jasmine, pikirnya.
Laki laki itu menatap ke depan, sontak memelototkan matanya dan ingin menarik Jasmine tapi ...
"Jangan nunduk kalo jalan!" itu jelas bukan Lionel.
Akibat asik menunduk, Jasmine hampir menabrak tiang listrik. Beruntung ada orang yang menolongnya, orang itu bukan Lionel tapi ...
"A-Arlan?" cicit Jasmine.
Lengan kanan gadis itu masih dilingkari tangan lebar Arlan memunculkan gejolak biasa yang di rasa Jasmine.
"Lo gak papa, Jas?" mendengar suara Acha, Jasmine tersadar.
Buru buru Jasmine melepaskan tangannya dari pegangan cowok di sampingnya.
"Lo gak papa?" tanya Lionel di sebelah Jasmine.
Jasmine hanya menjawab dengan gelengan kepala lalu kembali menunduk.
"Kok bisa ketemu lagi ya disini? Tadi gue ngeliat lo di tepi pantai juga sama Kak Lionel." jeda, "Kalian pacaran ya?" tanya Acha
Jasmine sontak menatap Acha, "Apaan sih, orang gue adeknya. Ngapain pacaran ama Kakak sendiri coba?" protes Jasmine.
Lionel yang awalnya tergugat untuk segera menggandeng gadis di depannya itu terhenti kala mendengar kalimat tersebut.
"Kali aja Jas. Kalian kan cuman sodara angkat jadi bisalah punya skandal percintaan." ujar Acha terkekeh pelan.
"Gak usah boong juga, gue udah liat tadi sama Keiro sama Dinna. Lo dicium sama Kak Lionel!" sambung Acha yang masih belum puas menggoda sahabatnya itu.
Jasmine melotot segera, ini yang di takutkan Jasmine setiap bersama Lionel. A-Arlan melihatnya? Batin Jasmine meringis sampai memikirkan apa yang sedang dipikirkan otak cowok itu tentangnya.
"Gak papa kok. Biasa aja gak usah melotot gitu, gue juga pernah kok sama Keiro."
Apa bolehkah Jasmine menangis sekarang, ia sudah kacau memikirkan apa yang dinilai Arlan terhadapnya. Belum hitungan menit Jasmine mendengar kalimat lagi yang sangat menyakitkan.
"Ka-kalian pernah ciuman?" tanya Jasmine kaku.
Acha mengangguk cepat dengan sedetik melirik ke samping, "Bener kan Kei?"
Jasmine melemas kala cowok yang ditanya itu malah terus diam menatap Acha.
"Mel!" kata Lionel yang segera menopang tubuh Jasmine yang oleng.
"Lo kenapa?" tanya Lionel panik, seketika kedua manusia disamping melirik Jasmine.
"Gue pusing, Li."
"Yaudah kita pulang, lo mau gue gendong?" tanya Lionel dijawab gelengan dari gadis itu namun bukannya mengikuti gelengan Jasmine, Lionel malah memapah tubuh langsing gadis itu.
Jasmine melotot pada Lionel, "LIO!" tekan Jasmine.
Lionel tersenyum mengoda, "Lo emang selalu ringan!" katanya lalu membawa Jasmine pergi.
"Mereka sweet banget ya." kagum Acha.
Arlan juga ikut menatap kepergian Jasmine dan Lionel baru kemudian ia berkata, "Lo kenapa --"
"Buat gak bikin malu Jasmine!" potong Acha lalu berjalan duluan.
Arlan juga mengikuti jalan Acha.
"Gue udah kenal Jasmine dari kecil, walau dari kecil gue belom jadi sahabatnya tapi gue tau gimana Jasmine yang sebenarnya."
"Lo juga pasti tau gimana Jasmine kan?" tanya Acha di sela jalannya melirik cowok disampingnya.
Arlan hanya diam sambil membalas tatapan mata gadisnya.
"Lo kenapa sekarang beda banget sama Jasmine? Gue tau gimana deketnya kalian di 3 tahun yang lalu. Udah 3 tahun ini lo berubah total menjadi Keiro, Arlan yang di kenal Jasmine itu udah ilang gak tau kemana." Acha menghentikan jalannya guna menuntaskan rasa penasarannya.
"Kei? Gue pacar lo, gue pengan tau masalah di 3 tahun yang lalu!" seru Acha tapi tak di gubris Arlan.
Sementara Acha menghentikan jalannya, Arlan malah terus berjalan.
"ARLAN!" barulah Arlan dapat berhenti.
Di jalan sepi itu rasa rasanya menjadi menegangkan dan serius. Arlan berbalik menatap Acha serius lalu mulai berjalan ke arahnya.
"Ayo pulang!" ucap Arlan tepat di depan Acha.
Acha menahan tangan Arlan yang ingin menariknya pergi.
"Caa!" tekan Arlan mulai kehilangan kesabaran.
"Kenapa lo masih mau nutupin ini ke gue? Gue cuman pengen tau alasan lo gak deket sama Jasmine? Kalian dulu sampe di kira pacaran saking deketnya, terus kenapa lo tiba tiba berubah jadi Keiro yang gak pernah ngenal Jasmine?"
"Gue harap, lo gak jadiin gue sebagai umpan buat bisa merhatiin Jasmine."
"Acha!"
"Ya! Gue selalu ngeliat lo peduli sama Jasmine, gue selalu liat mata lo natap Jasmine, dan gue gak bakal lupa sama foto foto di kamar lo!"
"STOP! Jangan paksa gue buat nginget kejadian yang gak gue suka di 3 tahun lalu."
"Gue bukan maksa, Lan! Gue cuma pengen lo terbuka sama gue soal masa lalu lo terlebih itu tentang cewek lain." Acha mulai menahan air matanya.
"Gue capek kayak gini. Gue ngerasa jadi pelengkap antara lo sama Jasmine."
"Gue gak mau sakit hati di akhri."
Arlan diam melihat kedua mata Acha yang mulai berkaca kaca, Arlan runtuh hingga memeluk gadis itu.
"Gue gak bakal nyakitin lo. Gue gak bakal manfaatin lo." ucap Arlan di sela pelukan.
Acha akhrinya menangis dengan lancar dengan wajahnya yang tersembunyi di dada Arlan. Puas sedikit mengeluarkan kesedihannya, Acha mendongak.
"Lo sayang sama gue kan? Lo gak manfaatin gue kan?" tanya Acha memilukan hati Arlan.
Arlan mengusap air mata di kedua pipi Acha, mendorong kepala gadis itu untuk terus bersembunyi di dadanya dan kembali menangis.
Arlan menatap ke depan, ia tidak punya jawaban terhadap perkataan Acha tadi. Intinya yang ia jaga adalah gadis ini. Arlan merasa takut dengan keputusannya ini, takut mengecewakan banyak hati dan juga melukai dirinya sendiri. Arlan pun takut ia akan pulang pada 3 tahun yang lalu.
*Ini emang gak banyak. Gue lagi buru buru buat PAS, belom belajar dan pengen nulis ini sebelum ilang di otak. Gue lanjut lagi ntar malem.
*171221_

KAMU SEDANG MEMBACA
Just - Mine
Ficțiune adolescenți"Kamu hanya milikku, bukan milik siapapun." "Aku milikmu dan kamu miliku." Mengisahkan seorang gadis yang menginginkan miliknya tapi dimilik orang lain. menginginkan seseorang yang awalnya telah menjadi miliknya tapi kini menjadi milik orang lain...