Z̶e̶l̶ian 3: Definisi Sempurna

36. Closer

Haii.

Terima kasih atas rekomendasinya kemarin, Bestie :) ku sudah mencoba salah satunya, tapi endingnya ke klinik juga karena efek sampingnya membuat saya merasa betul-betul gak nyaman 🙂🙂

Mohon doanya saja 🙂 wkwkwk.

Oh, iya. Kalau ada typo, mohon bantuannya untuk ditandai, ya. Saya kurang fokus belakangan ini. Danke schön!

Selamat menikmati :)

******

"Kenapa hasil CT Scan dan blood test pasien atas nama Petra belum dikirim sampai sekarang?"

"Maaf, Dok. Fasilitas penuh. Pasien sedang membludak hari ini. Jadi antre."

Damian pun menghela napas dan mengangguk pelan. "Baiklah, segera kirim hasilnya jika sudah siap, ya."

"Baik, Dok."

Ditutupnya panggil tersebut, lantas Damian menyandarkan tubuhnya di kursi dengan lelah. Jika hasil CT dan lab sudah keluar, Damian jadi bisa mendiagnosis apa yang salah dengan sistem pencernaan pasiennya dengan akurat. Lalu, dia pun bisa memutuskan tindakan apa yang sebaiknya dilakukan.

Belakangan ini, banyak pasien yang datang karena keluhan nyeri di perut. Hasil diagnosisnya macam-macam, begitu pun tindakan yang harus diambil. Ada yang masih bisa ditangani dengan obat, ada pula yang harus masuk ruang OK karena sudah terlalu parah. Yang jelas, kebanyakan berasal dari konsumsi makanan yang tidak bisa diatur. Sudah tahu punya penyakit tertentu, masih ngeyel makan pedas, minum alkohol, minum kopi berlebihan, merokok, dan tidak bisa menahan diri sampai kondisi semakin parah.

Terkadang, jika sedang stres, Damian ingin sekali mengomeli pasiennya dengan menggebu-gebu mengenai kebiasaan buruk mereka itu. Pasalnya, beberapa orang masih bandel sekali setelah diberitahu baik-baik. Dan, akhirnya, Damian gemas sendiri karena mendapat pasien yang sama dengan keluhan dan sebab-akibat yang sama berkali-kali. Namun, seemosi apapun itu, Damian tidak bisa meluapkannya. Dia harus tetap berusaha melayani pasiennya dengan kepala dingin dan sebaik mungkin.

Zaman sekarang, hampir semua orang sudah melek hukum. Hal itu memang bagus, tetapi di tangan orang yang sensitif berlebihan? Aduh, merepotkan. Dibuat tersinggung sedikit, mainannya langsung lapor polisi. Ajukan ke meja hijau. Urusannya jadi panjang sekali jika orang-orang jasa seperti tenaga kesehatan dan guru sedikit saja membuat kesalahan.

Mendapat pelayanan yang baik memang sudah menjadi hak bagi konsumen. Namun, alangkah baiknya, para konsumen juga paham bahwa yang melayani mereka itu bukan malaikat sehingga ada kalanya bisa berbuat salah. Jika hanya kesalahan kecil, mohon diselesaikan secara kekeluargaan.

Jika kesalahannya memang sudah fatal, barulah laporkan. Silahkan mencari keadilan setinggi-tingginya. Bukan, terbalik. Masalah kecil dibesar-besarkan, dan masalah besar disembunyikan dengan uang.

Ada-ada saja memang orang zaman sekarang.

Kembali ke Damian, dia berhasil sampai di Bina Raga dan menjaga fokusnya ... setidaknya hingga saat ini. Jujur, kepalanya seperti ingin pecah. Dengan masalah yang ia hadapi sekarang, ditambah kasus-kasus pasiennya, Damian ingin sekali tiba-tiba pingsan seharian dan lari dari tanggung jawab. Apalagi sekarang sedang puasa hari pertama.