42. What Happens After

6.7K 751 180
                                    

Gantungan kuncinya Nara ⬆️⬆️ anggap aja ada kuncinya wkwk. Sumber dari Shopee🙂

Oke

Tarik napas, Bestie.

Baca baik-baik. Pahami biar gak pusing. Kalau pusing, balik lagi ke chapter-chapter sebelumnya supaya dapat hilal dan semua lebih jelas.

😊

Selamat menikmati :)

******

"Leen! Jangan pikir kamu bisa kabur membawa anakku karena ini!"

"Berisik! Cepat masuk!"

"Argh! Aileen! Leen!"

Buk!

"Finally...."

"Finally." Ervin mengonfirmasi perkataan Aileen seraya menyampirkan jaketnya di pundak wanita itu.

"Dia ... gak akan ganggu kita lagi, kan, Erv?" tanya Aileen rapuh.

Ervin pun mengangguk pasti dan merangkul Aileen untuk bersandar padanya. "Aku harap, Kakak betul-betul bisa berdamai sekarang. Aku akan pastikan dia dihukum sangat jauh dari sini. Dia gak akan bisa menyentuh Kak Aileen lagi."

Mendengar hal itu, rasa lega yang dahsyat menyeruak di dada Aileen. Meskipun situasi sebetulnya tidak mendukung karena bunyi sirine dan orang-orang saling bersahutan begitu bising, tapi ... sudah lama rasanya ia tidak merasa sedamai ini. Dulu, Aileen tidak pernah mau tahu di mana lokasi Tristan. Dia bahkan baru tahu bahwa mantan suaminya pernah di penjara saat berita kebobolan penjara itu ditayangkan di TV.

Namun sekarang, melihat dengan kedua matanya sendiri bahwa Tristan dibawa oleh pihak kepolisian ... membuat Aileen dilingkupi kelegaan. Bersamaan dengan matahari pagi yang mengintip dari ufuk timur, harapan baru mengenai kehidupan yang lebih baik seolah menyapa Aileen. Wanita itu pun mengecup kepala Sofia yang berada di dalam dekapannya, memejamkan mata, lantas menarik napas dalam dan menghembuskannya.

"Everything is over...," gumam Aileen pelan.

"And everything will be alright," sambung sang adik seraya mengusap pundak kakaknya dengan lembut.

Tak lama kemudian, paramedis mengarahkan mereka untuk masuk ke ambulans. Mereka hendak di bawa ke rumah sakit terdekat karena Aileen dan Sofia memerlukan pemeriksaan menyeluruh sekaligus pengobatan untuk luka dan efek tidak mengenakkan lainnya yang timbul dari penculikan.

Nara sendiri sudah dibawa ke ambulans duluan karena tak sadarkan diri akibat serangan kecemasan (panick attack). Hal itu terpicu oleh suara keras dari tembakan pertama oleh Tristan. Nara sempat merasa keram, bermula dari dada--di mana jantungnya berdegup di atas kecepatan normal--hingga menjalar ke seluruh tubuh sampai ia sulit bergerak dan kaku. Napasnya juga putus-putus karena Nara seolah lupa caranya bernapas saat panik. Dengan situasi genting sebelumnya, tidak ada yang bisa membimbingnya untuk tenang hingga akhirnya wanita itu pingsan dengan air mata membasahi wajah.

Dari peristiwa penembakan beberapa saat lalu; Aileen, Nara, dan Sofia sebetulnya berhasil selamat tanpa luka. Hanya terguncang saja. Salah satu petugas kepolisian berhasil membidik tangan Tristan yang memegang pistol ketika pria itu merentangkan tangannya pada Aileen. Kejadiannya begitu cepat dan tidak terduga karena petugas tersebut bergerak secara sembunyi-sembunyi dari samping. Dengan posisi tembak yang tidak terhalangi oleh korban, tangan Tristan berhasil dilumpuhkan. Begitu pun pundak rekannya yang sebelumnya bergantian menyandera Nara.

Dengan luka seperti itu, Tristan dan kawannya dibawa ambulans ke rumah sakit kepolisian. Berbeda tujuan dengan rumah sakit tujuan Aileen. Pengawalannya tidak main-main. Dua petugas kepolisian mendampingi tenaga medis di dalam ambulans dan sisanya mengawal dari luar seraya mengendarai motor dan mobil kepolisian.

Z̶e̶l̶ian 3: Definisi SempurnaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang