20.

43.5K 849 18
                                    

"Gavin please... Minggu depan aku jangan diganggu!"

Sebentar lagi pretest yang kedua. Pretest pertama Gendis berakhir dengan lumayan kacau. Masih sepuluh besar sih, tapi bagi Gendis itu benar-benar kemunduran.

Bagaimana Gendis tak kacau saat mengerjakan pretest yang pertama...

Gara-gara kejadian di club waktu itu, Gavin dan Gendis menjadi pembicaraan, terutama Gendis. Seperti yang sudah diduga, beberapa orang ada yang merekam Gavin dan Gendis saat mereka sedang making out. Dan sayangnya waktu itu Gendis lah yang kelihatan begitu agresif.

Gendis dihujat oleh banyak orang. Dibilang gatel lah, dikatain jalang, dibilang muka doang yang polos tapi  kelakuan teramat minus.

Gendis stres.

Parahnya Gavin malah mencekokinya dengan bir. Biar nggak stres katanya. Tapi justru membuat pola hidup Gendis makin berantakan.

Gendis jadi terganggu saat belajar. Ia sama sekali tidak bisa konsentrasi karena stres dengan hujatan teman-temannya. Saat mengerjakan test pun ia harus menahan agar tubuhnya tak tumbang, setelah hampir tiap malam Gavin mengajaknya minum bir dan sedikit kegiatan seks. Tentunya tubuhnya terasa remuk.

Jangan tanya apa hasil pretest Gavin yang pertama. Terbukti sudah kejeniusan Gavin. Ia tetap jadi yang nomor satu.

"Please Gavin.... Aku nggak mau kayak pretest yang pertama kemaren. Aku nggak maksimal."

"Emangnya lo bisa ngalahin gue?" Gavin menyepelekan kemampuan Gendis.

"Ya nggak tau ... pokoknya aku mau belajar yang maksimal." Sebenarnya Gendis agak pesimis bisa mengalahkan Gavin, tapi bagaimana pun juga hasilnya nanti, Gendis ingin semaksimal mungkin berusaha.

"Oke ... Gini aja. Kalo lo bisa ngalahin gue, gue bakal ngabulin apa aja permintaan lo. Tapi kalo lo kalah, lo harus ngabulin permintaan gue. Gimana?" tiba-tiba saja Gavin memiliki ide gila.

"Apapun permintaan aku?" Gendis tiba-tiba terfikir untuk terlepas dari Gavin.

"Iya apapun...." Gavin meyakinkan.

"Oke, janji ya? Apapun permintaan aku."

"Oke, deal...."

**

"Baiklah anak-anak, untuk hasil pretest kedua ini, nilai kalian cukup ada kemajuan."

"Untuk peringkat kalian bisa cek nanti waktu jam istirahat di papan pengumuman."

"Baik Buuuuuuu......"

Hari yang ditunggu-tunggu telah tiba. Setelah seminggu lebih Gendis berkutat dengan buku-buku pelajaran, dan untungnya Gavin menepati janjinya untuk tidak mengganggu Gendis, akhirnya hari ini hasil dari pretest kedua akan diumumkan.

"Lo siap liat pengumumannya? Siap nggak nurutin permintaan gue?" Gavin berbisik pada Gendis di tengah pelajaran Bu Melda.

"Siap...kayaknya aku bisa ngalahin kamu." Gendis cukup percaya diri.

Dan saat jam istirahat tiba, dengan tak sabaran Gavin menarik tangan Gendis menuju papan pengumuman.

"Wah...sayang banget..... Lo cuma selisih 2 poin dari gue. Masih tetep pinter gue ternyata."

"So sorry baby....lo yang harus nurutin permintaan gue, okay?"

Gendis diam. Pikirannya sudah kemana-mana. Permintaan apa yang akan Gavin minta nanti?

"Apa permintaan kamu?"

"Nanti...pulang sekolah nanti lo bakal tau."

Sebelum mereka pergi, Gavin memfoto hasil pengumuman itu dan mengirimkannya pada seseorang.

FAULTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang