41.

25.1K 721 9
                                    

"Nih yang dari tadi ditunggu akhirnya dateng juga!"

"Loh, ada Sheryl juga? Kok lo gak ngabarin mau kesini? Lo kapan nyampe?" ucap Diandra setibanya di kosan Rio.

"Baru aja dateng, ni koperku. Iya nih, aku sampe bela-belain dari Bandung ke Jogja demi kamu beib. Apaan bilang kamu sakit banget nyatanya nggak." protes Sheryl.

"Emang ada apaan sih Rio? Kok lo maksa banget ngajak gue ketemuan? Mana gue banyak tugas lagi." lanjut Diandra.

"Iya ih.... Apaan sih? Sampe ada Novan juga loh Di."

Rio hanya senyum-senyum.

"Ntar kalian tau. Kita tunggu Novan dulu deh, dia masih ke kamar mandi. Tapi kita nggak disini, kita pindah dulu ke angkringan langganan gue."

Dengan rasa penasaran yang lumayan menggebu, Diandra dan Sheryl hanya menuruti keinginan Rio.

Jelas Rio sudah tahu dari Sandi bahwa Gavin dan Gendis sudah bertemu bahkan mereka kini sudah menikah walau masih secara siri.

Novan yang memang sudah beberapa hari ini menginap di tempat Rio juga sudah mengetahui kondisi Gavin dan Gendis.

Tapi tidak dengan Sheryl dan Diandra. Sheryl diminta Rio untuk datang ke Jogja dengan alasan Rio sedang sakit dan butuh banget kehadiran Sheryl. Padahal posisi Sheryl ada di Bandung, namun karena khawatir ia nekat pergi ke Jogja.

Sedangkan Diandra yang satu kampus dengan Rio, terus ditekan Rio untuk segera ke kosannya. Rio beralasan ada sesuatu yang sangat penting.

"Apaan sih Rio?? Lo bikin gue kepo deh. Ada yang penting apaan sih?" Diandra masih saja penasaran.

"Pokoknya gue mau ngumpulin temen-temen se geng kita dulu. Sayang Mike ada di Aussie, Manda di Singapore trus Febi ada di Taiwan."

"Lo juga dipaksa kesini Van?" tanya Diandra pada Novan.

"Kagak. Gue emang lagi liburan kesini."

"Berarti lo tau dong si Rio mau ngapain."

"Tau sih....kalian liat aja ntar. Anggep aja kita lagi reunian." ucap Novan santai.

"Woy! Sini!" teriak Sandi yang melihat kedatangan mereka. Tampak di depan Sandi sepasang cowok cewek yang duduk membelakangi mereka.

Rasa penasaran Sheryl dan Diandra makin menjadi jadi, siapa kira-kira pasangan itu? Saudara Sandi kah?

Ketika mereka semakin mendekat ke arah Sandi, serasa dunia terhenti sesaat bagi Sheryl dan Diandra.

Diandra menganga tak percaya dengan apa yang dilihatnya. Bagaimana bisa?

"Gen...dis?" tanya Sheryl ragu. Takut jika perempuan yang ada di depannya hanya seseorang yang mirip Gendis.

Gendis tersenyum dan seketika itu juga Diandra dan Sheryl langsung menghambur ke dalam pelukan Gendis.

"Lo beneran Gendis?" Dheri masih tak bisa percaya dengan yang dilihatnya.

Sedang Diandra terus memeluk Gendis sambil menangis, enggan melepas seakan takut Gendis akan  menghilang kembali.

"Iya...ini aku... Gendis..." Gendis pun ikut menangis haru atas pertemuan mereka.

"Kenapa bisa? Dis?" Diandra menatap haru Gendis.

"Maaf...." Gendis tak tega melihat wajah kedua sahabatnya yang bercampur antara bingung, bahagia dan haru.

"Ehem...kalian duduk dulu gih, malu diliatin orang-orang. Nanti nginep aja sama Gendis biar kalian bisa puas ceritanya."

FAULTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang