26.

34.8K 887 51
                                    

Sesuai rencana, Gendis kini hangout bersama teman-temannya. Mumpung malam minggu dan mereka jenuh tiap hari harus belajar untuk menghadapi ujian kelulusan.

"Rio, mana temen-temen lo katanya mau gabung?" Tanya Febi pada Rio.

"Emang temen-temen siapa? Jangan bilang kalo itu  Gavin ya!" Lanjut Febi.

"Nggak lah! Emang teme gue Gavin doang!"

"Nah tuh mereka."

Rupanya itu Novan, salah satu teman nongkrong Gavin juga. Dan satu lagi Gio yang ternyata sepupu Febi. 

"Yaelah gue kira siapa..." Febi juga cukup mengenal Novan karena dulu satu SMP.

"Bosen gue Feb, sama elo!" celetuk Gio.

"Sama!"

"Emang ya .... Cewek-cewek Pelita Jaya cakep-cakep." ucap Novan sambil menatap satu persatu perempuan di depannya.

"Ih ... Rio ngapain bawa buaya!" ucap Manda risih.

"Nggak kok Man, bukan buaya dia. Biawak!" ucapan Rio sontak membuat semua tertawa.

"Eh.... Lo kan ceweknya Gavin? Eh.. maaf..adeknya ." Novan tampak mengenali Gendis.

Gendis diam saja dan tampak keheranan mengapa cowok itu bisa tahu. Ditatapnya Rio meminta penjelasan.

" Oh, ini Novan. Kalian pernah ketemu waktu lo ke club sama Gavin."

Gendis tak ingat, tapi cukuplah, jangan sebut nama Gavin saat ini.

"Yang ini Gio. Sepupu Febi. Novan dan Gio satu sekolah dulu sama gue waktu SMP. Juga sama Gavin."

"Bang, nggak usah sebut namanya bisa?"

"Oke, sorry..."

"Ayo deh kita masuk sekarang, pintu bioskopnya udah dibuka tuh." Diandra mengingatkan mereka.

Untuk saat ini Gendis hanya ingin menghabiskan waktu bersama teman-temannya. Menikmati kehidupan remajanya yang masih tersisa. Membuat kenangan masa SMA. Semoga kenangannya bersama Gavin akan segera terhapus.

**

"Loh, om Bayu? Ini Om Bayu kan?" sapa Gendis saat baru keluar dari bioskop.

"Gendis?" Seorang pria yang berumur sekitar 23 tahun membalas sapaan Gendis.

"Ooooooom.....!!!!" Gendis berlari memeluk pria yang ternyata pamannya itu. Adik terkecil dari ayahnya.

"Om ngapain disini?"

"Nonton lah! Kamu ngapain?"

"Ya nonton juga! Enggak maksudku, kok om ada di Jakarta? Nggak bilang-bilang lagi!" Gendis memanyunkan bibirnya, tanda dia kesal

"Hehe, maaf... Om baru nyampe siang tadi, langsung kesini."

"Dis, kenalin... Calon istri om. Calon tantemu Dis. Hihi..." Bayu mengenalkan kekasihnya pada Gendis.

"Ya ampun om.... Jadi om ke Jakarta mau nengokin ceweknya?" Selidik Gendis.

"Om mau ngelamar dia. Makanya om kesini."

"Huaaaa..... Kakak cantik emang beneran mau sama om aku? Dia jorok loh!" Goda Gendis.

"Eh, ntar om...itu temen-temen aku. Temen-temen sini! Ada yang mau aku kenalin!"

Teman-teman Gendis menghampiri Gendis, kemudian bergantian berkenalan dengan om Gendis.

Mereka tidak menyangka jika Gendis memiliki om yang usianya tidak terlalu jauh dari mereka.

FAULTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang