23.

35.3K 908 40
                                    

"Maaf Gendis, pihak sekolah menolak untuk memberikan surat rekomendasi. Waktunya sudah sangat mepet dengan ujian." ucap Bu Melda pada Gendis.

"Tapi Bu ..  saya butuh sekali.... Tolong bu, berapapun biayanya...."

"Bukan masalah biaya Gendis. Tapi regulasinya yang tidak memungkinkan. Kamu saja waktu itu pindah ke sini karena koneksi. Ibu baru tahu kalau kamu ini ternyata anak tiri Pak Aryo."

Gendis tertegun, "Jadi ... Dulu saya masuk ke sini karena campur tangan Pak Aryo?"

"Iya, karena sekolah ini milik keluarga Pak Aryo, lebih tepatnya sekolah ini milik almarhumah istrinya yang pertama, mama Gavin."

"Apa..." Suatu kenyataan yang baru diketahui Gendis.

Tak ingin lagi berlama-lama membahas hal itu, Gendis akhirnya pamit undur diri pada Bu Melda.

Gendis keluar ruangan itu dengan banyak hal di pikirannya. Bagaimana cara untuk meminta surat rekom secepatnya, bagaimana jika ia tak bisa pindah dari Jakarta, apa ia harus berhenti sekolah saja?

Bruk!

Orang yang selama 2 hari belakangan ini selalu Gendis hindari kini tanpa sengaja ia tabrak. Rasanya Gendis menyesal tak menyetujui Diandra yang akan menemaninya mememui Bu Melda.

Gendis secepatnya pergi menghindari Gavin. Namun sayang tangan Gavin lebih dulu menangkap tubuh Gendis.

"Gavin lepas!"

"Ikut gue." Ucap Gavin datar.

Tak mau membuat kehebohan, Gendis menuruti perintah Gavin. Mengikuti Gavin ke sebuah lab yang kini kosong.

"Kamu mau apa?"

Gavin masih diam mengamati Gendis. Kemudian mengeluarkan handphone nya dan terlihat membuka sebuah aplikasi.

"Eungh.... Gaviiiiiin....eungh, ah...ah...ah ... Enak Vin....euuuuh...."

Gavin memperlihatkan sebuah video, dimana terlihat jelas Gavin dan Gendis sedang bercinta dengan liar.

Gendis hanya diam saat Gavin menunjukkannya. Jijik, malu, marah....semua bergolak di batinnya.

"Mau gue sebarin." Dengan entengnya Gavin berbicara.

"Kamu gila?!"

"Kenapa? Lo takut?"

Gendis hanya menatap Gavin. Takut? Bukan masalah takut atau tidak, tapi bukankah itu hal yang sangat bodoh untuk dilakukan? Menyebar aib sendiri, gila...

"Kalo lo nggak mau ini kesebar, mohon sama gue."

Gendis menggeleng tak percaya, "Sebarin aja kalau gitu."

"Gendis!!!" Bentakan yang cukup keras keluar dari mulut Gavin.

"Seharusnya lo mohon-mohon ke gue! Seharusnya lo nggak mau video ini kesebar!!!"

"Maaf, aku nggak peduli."

"Don't act like this!!!" Bentak Gavin sambil menunjuk wajah Gendis.

"Lo takut Dis! Gue tau kalo nanti video ini tersebar, lo gak bakalan baik-baik aja. Jadi mohon ke gue!"

"Gavin...lepasin aku. Aku udah nggak mau terlibat lagi di rencana gila kamu. Ini cuma antara kamu sama papa kamu dan ibu aku. Jangan libatin aku."

"Nggak, nggak bisa! Lo juga bagian dari ini semua!" Gavin masih keras hati.

"Aku juga korban mereka  Vin...."

"Nggak! Cuma gue korbannya!"

"Terus aku apa?"

FAULTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang