Enjoy!
Pukul 06.30 Sekolah masih terasa sepi bagi Sekarina Larasati. Dia sudah tiba di sekolah sejak pukul Enam tadi. Karina memang rajin, bahkan terlalu rajin.
“Aku datang kepagian agak nya” gumam nya kecil. Karina bersenandung kecil agar menghilangkan rasa bosan nya. Tak lama datang Maudy dengan cemilan di tangan nya.
“Kar lo tau gak sih?” oke awal perghibahan akan di mulai.
“Apa?”
“Gue hampir di tabrak si tiang hiks, nyebelin banget tuh bocah!” ucap maudy dengan nada yang terdengar ketus.
“Lo ngehalangin jalan dia kali”
“Gak ya, dia aja bawa motor nya mepet ke arah gue!” gerutu maudy
“Eh bentar-bentar, si tiang itu siapa sih?” tanya karina bingung
“Itu lho si—”
"GOOD MORNING PARA BABU KU” Ucapan maudy terpotong karena teriakan hema dari arah luar, tak lama muncul Hema dengan senyum cerah nya.
“Masih pagi hema, udah berisik aja lo” ucap karina malas
“Suka suka gue dong, ini neng maudy pagi-pagi udah cemberut aja, napa nih neng?”. Tanya Hema seraya mencolek dagu Maudy.
“Si tiang nyebelin! Masa gue mau di tabrak?! Kan kesel dede!” Teriak Maudy kesal.
“Buset dy, suara lo menggelegar sampe ke luar. Kenapa sih?” ini suara Lia yang baru saja datang.
“Biasa si bayi lagi rewel” timpal Hema
Plak
“Gua bukan bayi ya hematologi!” kesal Maudy memukul lengan Hema
“Ya ga usah mukul juga anjir, dan nama gue hema. Bukan hematologi”
“Udah sih dy, mungkin dia gak liat lo” Karina berusaha menenangkan Maudy.
“Ya tapi kan...” lagi lagi suara Maudy terpotong karena terdengar suara riuh dari luar kelas. Karina dkk yang penasaran langsung mengintip dari balik jendela.
“Ada apa sih?” bingung karina. Bagaimana tidak bingung, semua orang keluar kelas untuk melihat apa yang terjadi.
“Hema itu crush lo!” teriak Maudy sambil mendorong-dorong tubuh hema.
“Berisik sia, Aing malu ini” Hema menatap tajam ke arah Maudy.
“Hehehe ya maaf atuh, kan refleks” ucap Maudy cengengesan.
Ternyata oh ternyata, yang terjadi adalah aksi kejar-kejaran antara R.E.W gang dengan anggota Osis di koridor sekolah.
“Mereka ngapain sih?” tanya Karina pada Lia yang berada di samping nya.
“Buat ulah kali, biasa nya juga gitu kan” jawab Lia, Karina mengangguk.
Sedangkan disisi lain, R.E.W gang sudah merasa tidak karuan, nafas tersengal, keringat mengucur di pelipis mereka.
“Sial, ini anak Osis kuat banget ngejar kita” ucap Windu sambil terus berlari.
“Iya, mana di depan jalan buntu lagi!” Kesal Ray
“Hey kalian berhenti!” teriak salah satu anggota Osis. R.E.W gang menoleh sebentar ke belakang, namun saat melihat ke depan lagi, tiba-tiba...
Bruk!
Bruk!
Bruk!
“AAAAAA HIDUNG GUA!” teriak Ej.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sewindu✔️
Teen Fiction"Jatuh cinta tidak pernah ada dalam rencana saya. Sampai suatu hari saya baru menyadari bahwa saya sangat mencintai orang ini." - Sewindu Saka Pranata. ©️abyks_ 2022