Aneh?

999 176 3
                                    

Enjoy!

Pagi yang cerah, matahari mengintip malu-malu. Seorang gadis masih terlelap dalam tidurnya, padahal sedari tadi sang ibu sudah memanggil nama nya. Namun nihil sang gadis tak kunjung membuka matanya.

“Karina bangun sayang” wanita berusia 38 tahun itu menggoyangkan badan sang anak agar terbangun dari mimpi indahnya.

“Karin, ini sudah telat lho”

“Nghh~” lenguhan kecil terdengar, tak lama Karina membuka mata nya perlahan.

“Morning Bunda” sapa nya ramah, tubuh nya bergerak memeluk perut sang Bunda kemudian kembali memejamkan matanya.

Joanna, sang bunda menghela nafas ketika melihat putri nya kembali tertidur dengan memeluk perut nya.

Hey! Kok tidur lagi?” tanya nya lembut

“Ngantuk bun” balas Karina merengek.

“Bangun ah, terus mandi. Ayah sama adik kamu udah nunggu di bawah” Karina mengangguk lalu bangun dari tidur nya.

“Ya udah aku mandi dulu ya bun” Karina berlari ke kamar mandi setelah mencuri ciuman di pipi sang bunda, Joanna hanya menggelengkan kepala nya.

Tiga puluh menit kemudian...

“Morning putri tidur” sapa ayah Winata ketika melihat sang putri berjalan menuruni tangga.

“Morning ayah, morning jelek” sapa Karina

“Siapa yang jelek?” tanya gadis berseragam SMP sambil menatap tajam Karina.

“Kamu lah, siapa lagi” balas Karina dengan nada mengejek.

“Bundaaa kak ayin ngatain aku jelek” rengek Rei, adik Karina.

“Karin jangan di gangguin adik nya, mending kamu sarapan terus berangkat ya” ucap Joanna

“Ayah yang anter kan?” tanya Karina, Winata mengangguk sebagai jawaban.

“Aku di anter siapa?” tanya Rei menatap kedua orang tua nya.

“Rei sama bunda, kalo sama ayah kasian. Nanti ayah harus bolak-balik” jawab Joanna, Rei mengangguk.

Hening.

Tak ada yang berbicara saat sarapan berlangsung, hanya ada suara dentingan sendok dan garpu yang beradu dengan piring.

“Aku selesai” ucap Karina sambil berdiri dari duduk nya “Aku ke kamar bentar ya, ada yang ketinggalan hehe” lanjut nya.

“Kebiasaan”

•••

“Makasih ayah udah anterin” ucap Karina sambil mengecup pipi sang ayah.

“Sama-sama cantik, ayah berangkat kerja ya. Nanti kalau pulang minta jemput bunda aja” balas Winata

“Oke ayah”

“Bye princess” Winata pergi meninggalkan halaman parkiran sekolah karina.

Setelah mobil sang ayah tak terlihat, Karina pun melangkahkan kaki nya menuju kelas. Kali ini sekolah lebih ramai dari pagi biasa nya, mungkin Karina datang agak siang. Setelah sampai di kelas Karina heran karena melihat teman-teman nya yang sudah tiba, tumben.

“Tumben udah pada dateng?” tanya Karina heran.

“Gue lagi pengen berangkat pagi aja sih” jawab Hema, di angguki Lia dan Maudy. Karina menggeleng pelan.

Sewindu✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang