Epilog

1.8K 141 24
                                    

Enjoy!

7 tahun kemudian...

Seorang wanita termenung sambil terus melirik apple watch yang ia kenakan. Ia sudah duduk di restauran ini selama tiga jam bersama Wedding Organizer.

"Maafff aku telat!"

Wanita itu menoleh ketika pasangan nya tiba dengan nafas terengah-engah dan pakaian yang sudah acak-acakan.

"Udah bahas apa aja?" Tanya nya sambil duduk di sebelah si wanita.

"Kita belum bahas apa-apa, Kak. Kak Karina mau nunggu Kak Windu katanya, biar di bahas bareng."

Windu melirik ke arah Karina yang sedari tadi mengabaikan dirinya, ia mengaku bahwa dirinya salah karena selalu telat.

"Ya udah, kita bahas sekarang aja ya?"

"Ini list semua persiapan nya Kak, hampir 80 persen selesai. Barangkali ada yang kurang Kakak bilang aja." WO itu menunjukan sebuah list yang berisikan semua hal yang menyangkut persiapan pernikahan Windu dan Karina.

Ya, Karina dan Windu akan menikah. Pasti kalian kaget, kan? Penantian Karina selama tiga tahun tidak sia-sia, saat Windu pulang dari study nya laki-laki itu langsung menjadikan Karina sebagai pacarnya. Tiga tahun setelahnya Windu melamar Karina. Dan tahun ini mereka memutuskan untuk menikah.

Lucu jika di ingat-ingat, bagaimana Karina yang setiap hari merasa galau karena Windu tidak berada di sampingnya, lebih lucu lagi setiap hari Karina sering mendengarkan lagu A thousand years milik Christina Perri.

Saat di Amerika, Windu benar-benar tidak lupa pada janjinya, laki-laki itu menjaga jarak jika ada seseorang yang ingin lebih dekat dengannya, dirinya hanya milik Karina, pikir Windu.

"Jadi semua nya udah selesai, kan? Kalau ada masalah, hubungi saya ya."

WO itu mengangguk dan pergi setelah berpamitan. Windu menatap Karina seraya menggenggam tangan gadis nya, yang sebentar lagi akan menjadi istrinya.

"I'm really sorry. Kerjaan aku lagi hectic banget, Honey."

Karina mengangkat wajahnya lalu menatap Windu dengan lekat, setelah nya Karina menghela nafas dengan kasar.

"Ini bukan sekali dua kali ya, Win. Kamu sering banget telat, ini yang mau nikah kita berdua lho bukan aku sendiri. Masa kamu lebih pentingin pekerjaan kamu di banding persiapan nikah kita." Ucap Karina.

Hari ini gadis itu benar-benar meluapkan segala kekesalan nya pada sang kekasih yang selalu saja telat jika mereka ada pertemuan, saat pertemuan keluarga pun Windu selalu telat.

"Aku beneran minta maaf, kerjaan aku emang lagi banyak banget. Dan aku lagi usahain biar semua kerjaan aku selesai sebelum pernikahan kita, kalau semua nya selesai aku bisa libur."

Windu menenggelamkan wajahnya pada punggung tangan Karina, ia menangis. Jujur Windu benar-benar merasa bersalah pada Karina, seharusnya ia full membantu sang gadis untuk mempersiapkan segala keperluan untuk pernikahan mereka, tapi bagaimana pun pekerjaan nya tak bisa ia tinggal.

"Win, kamu nangis?" Tanya Karina ketika punggung tangannya terasa basah.

"Maaf sayang, aku beneran minta maaf."

Karina menghela nafas pelan, lalu ia menarik dagu Windu agar lelaki itu menatap wajahnya. Karina tergelak melihat Windu yang terlihat kacau setelah menangis, kekasihnya ini sepertinya sangat merasa bersalah.

"Udah ya? Aku udah maafin kamu, lain kali jangan telat lagi, kamu tau kan kalau aku paling nggak suka sama orang yang hobinya ngaret?"

Windu mengangguk, lalu memeluk Karina.

Sewindu✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang