Maaf.

1K 148 101
                                    

____

Ada beberapa kebahagiaan yang di terima harus dengan cara melepaskan seseorang.

________

Enjoy!

Eugene menahan diri agar tak memaki Karina. Bisa-bisanya ia menyakiti Windu dengan mudahnya, apa Windu kurang bagi nya?

"Lo marah dong anjing! Kenapa diem aja sih?! Tonjok Kek si Yosia itu!"

"Yosua, Je." ralat Rayen.

"Bodo. Mau Yosua, Yosue nggak peduli gue."

"Gue sekarang nggak tau harus gimana." keluh Windu, sungguh hatinya tak tenang, ia belum mendapatkan jawaban dari Karina.

"Kok bisa Karina kepincut lagi sama mantannya?"

"Di pelet, kali."

"Bisa jadi. Lo mau ketemuan sama Karina dimana? Tadi dia nyariin lo btw."

"Ngapain dia nyariin gue?" tanya Windu bingung.

"Lo goblok apa gimana sih? Ya kan lo masih pacarnya bego." Rayen mendorong kepala Windu dengan kasar.

Windu tertawa hambar, ia tak yakin jika Karina masih menganggap dirinya kekasih. Kemarin saja ia hanya di akui sebagai teman, bukan pacar.

"Nggak yakin gue. Masa iya dia masih nganggap gue pacar nya haha."

"Stres ni bocah."

Jika Windu sedang bergalau ria walaupun keputusan belum keluar, maka Karina tengah bertelepon dengan Yosua. Di sebelahnya ada Hema, Lia dan Giselle yang sudah siap menghujat Karina.

Barangkali kalian ingin ikut menghujat Sekarina, di persilahkan.

"Temen lo goblok, Li." bisik Hema pada Lia.

"Temen lo juga."

Giselle hanya terdiam sambil memperhatikan Karina, ia kesal karena temannya ini asik berkomunikasi dengan laki-laki lain, sedangkan sepupunya tengah di landa bingung dan sakit hati. Dimana hati Karina?

"Karina, Aku pikir ini udah keterlaluan. Windu nunggu jawaban kamu, kamu malah asik sama dia." ucap Giselle pada Karina.

Karina menoleh sambil tersenyum canggung, lalu mematikan sambungan telepon nya. Hema hanya memutar bola matanya malas melihat kelakuan temannya ini.

"Aku nggak mau kalau kamu nyakitin Windu. Dia sepupu aku satu-satunya Rin."

Seperti Hema kemarin, setelah berkata pedas Giselle pun meninggalkan Karina di ikuti Lia dan Hema. Karina menghela nafas, jujur ini pilihan berat, tapi Karina harus tetap memilih. Ia tidak mungkin memacari dua orang sekaligus bukan? Apalagi semalam Yosua bilang ingin balikan dengannya.

Pulang sekolah nanti ia harus segera memutuskan, Yosua atau Sewindu.

•••

"Good luck bro. Kalau ada apa-apa kabarin aja, kami bakal selalu ada buat lo." ucap Eugene sambil menepuk bahu Windu.

Bel sudah berbunyi sejak satu jam yang lalu, Karina pun sudah pergi di antar oleh Hema menuju kafe tempat mereka janjian. Seharusnya Windu sudah pergi dari tadi, tapi laki-laki ini terlalu takut dengan jawaban Karina.

Sewindu✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang