Happy and Sad

1K 140 97
                                    

Enjoy!

Dua bulan setelah kejadian dimana Yosua membuat Windu celaka. Di situ pula hubungan Yosua dan Karina merenggang. Dimana laki-laki itu bertindak lebih kasar dan seperti tak peduli kalau Karina masih kekasihnya.

"Masih pacaran sama Yosua?"

"Masih, Yah." Ucap Karina menunduk dalam.

Hari ini Karina tengah di sidang oleh Winata perihal hubungannya dengan Yosua, Winata sempat murka pada Yosua karena sudah membuat kaki Windu patah. Ia juga menyuruh agar Karina mengakhiri hubungannya dengan Yosua, tapi sayangnya anak sulung nya itu tak mau mendengar.

"Ayah udah bilang kan sama kamu kak, putusin Yosua itu. Dia nggak baik buat kamu."

"Tapi, Yah... Aku masih sayang sama Yosua." Ucap Karina memelas.

Joanna dan Rei juga berada di sana, namun mereka memilih diam tak ingin ikut campur, apalagi Winata sudah turun tangan.

"Nurut Sekarina. Kenapa sih kamu tuh lebih milih sama Yosua di banding Windu? Ayah masih nggak ngerti sampe sekarang. Yosua itu problematik Kak." Ucap Winata penuh penekanan.

"Yosua nggak problematik ayah." Ucap Karina tak terima.

Winata menghela nafas sambil melemparkan map berwarna coklat ke hadapan Karina.

"Buka, dan liat semua foto yang ada di map itu."

Dengan ragu Karina membuka map itu. Betapa terkejutnya ia ketika melihat beberapa lembar foto Yosua yang tengah mabuk-mabukan bersama teman-temannya, terlebih lagi laki-laki itu merangkul beberapa perempuan dengan pakaian yang terbuka.

"Masih mau bilang kalau Yosua itu nggak problematik, hm? Oh iya, Kaki Windu retak ulah siapa itu? Yosua kan? Gara-gara ulah pacar kamu, Windu sampai sekarang belum bisa berjalan normal."

Karina terdiam dengan air mata yang mengalir di pipinya, ia shock melihat semua foto yang Winata tunjukkan padanya. Jadi ini alasan kenapa Yosua sering kasar dan seolah melupakan dirinya?

"Jangan nangis, nurut ya sama Ayah. Ini buat kebaikan kamu." Ucap Joanna sambil memeluk Karina.

Sedangkan Rei, hanya menatap Karina dengan senyum kecilnya, karma is real pikirnya.

-

Keesokan harinya, Karina pergi untuk bertemu dengan Yosua. Ya walaupun lelaki itu menolak untuk bertemu, tapi dengan berbagai cara yang Karina lakukan, akhirnya Yosua mau.

"Kenapa sih? Aku sibuk tau nggak?!"

Karina tersenyum, "Yosua, let's break up. Aku nggak mau punya pacar toxic kayak kamu, aku nyesel kenapa aku dulu pilih kamu dan nggak pilih Windu aja yang jelas-jelas sayang aku."

"Kamu apa-apaan sih?! Kenapa tiba-tiba ngajak putus terus bandingin aku sama mantan kamu itu?!" Marah Yosua.

Karina melemparkan beberapa lembar foto ke wajah Yosua.

"Cukup tau aja kalau kelakuan di luar sana sebrengsek ini. Aku beneran nyesel karena udah pilih kamu. Jadi let's break up." Setelah mengucapkan itu, Karina pergi meninggalkan Yosua yang terdiam.

"Awas aja lo Karina." Desis Yosua tajam.

Karina menangis sejadi-jadinya di dalam mobil, dirinya benar-benar merasa dikhianati oleh Yosua. Andai saja dulu ia lebih Windu, mungkin akhirnya tak akan seperti ini. Dirinya sakit hati, mungkin ini yang Windu rasakan saat dirinya meninggalkan Windu dulu.

Sewindu✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang