Sweet Person

985 153 14
                                    

______

Fall in Love Again
____

Enjoy!

Karina Pov

Ku pandangi wajah manis lelaki yang kini berdiri di depan ku dengan setangkai bunga mawar di tangan nya. Lihatlah bagaimana menyebalkan kan nya manusia ini, datang tiba-tiba lalu mengajak ku pergi.

“Kita mau kemana sih Win?” Tanyaku, bukan nya menjawab, yang ku terima hanya suara deheman nya saja.

“Jawab ih! Jangan nyebelin!” aku memukul punggung tegap nya hingga Windu meringis, rasakan! menyebalkan sih.

“Aduh, sakit sayang. Dari pada rewel terus, mending kamu peluk saya, dingin nih.”

Lihat kan? Sewindu saka pranata anak dari Bapak Egi ini benar-benar menyebalkan. Karena aku juga merasa dingin, aku pun memeluk pinggang nya dan menyandarkan kepalaku pada punggung nya yang nyaman itu.

Cuaca malam ini sangat mendukung diriku dan Windu untuk jalan-jalan, terimakasih karena tidak hujan.

“Kamu tau gak? Malam ini langit nya cantik banget. Tapi saya kasian..”

Lho? Kasian kenapa? Pacar gemas ku ini hobi sekali membuat bingung.

Lantas aku bertanya, “Kasian kenapa deh?” ia terkekeh sambil meraih tangan kiri ku untuk di genggam nya.

“Langitnya kalah cantik sama pacarku” ucap nya santai.

Sial, aku malu. Punya pacar yang mulutnya manis memang cobaan tersendiri, dan aku sudah kenyang dengan gombalannya.

“Gombal mulu ah, basi tau gak?”

“Hahaha saya gak gombal, itu kan fakta” ucap nya enteng, aku merasa ada ribuan kupu-kupu yang memaksa untuk keluar dari perut ku.

“Rin..” panggilnya.

“Hm?”

“Kamu tau tidak beda nya kamu sama buku?” oke mulai gombal lagi bapak Windu ini, aku harus tahan.

“Gak tau tuh” jawabku sekenanya.

“Kalau membaca buku dari lembar ke lembar, kalau membaca kamu dari debar ke debar” oke cukup, Ini sudah sangat cukup. Windu, tak bisa kah kamu diam sebentar saja?

“Gombal mulu dih!” ucapku, ia hanya tertawa.

Setelah beberapa menit, Windu memberhentikan motornya di salah satu restoran yang sering kami kunjungi. Aku turun dari motor dan di bantu oleh Windu, aw sweet sekali pacar es ku ini.

“Sini deh babe” Windu menarik tangan ku pelan untuk lebih dekat pada nya, aku bingung apa yang akan di lakukan manusia menyebalkan ini?

Ia berjongkok dan membenarkan tali sepatu ku, setelah itu ia berdiri dan membenarkan rambutku yang acak-acakan karena memakai helm.

“Yuk sayang ” Windu mengulurkan tangannya minta di genggam, dengan senang hati aku menerimanya.

Selamat Windu, Kamu berhasil.

Sewindu✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang