_____________Kalau capek istirahat, ya?
____Enjoy!
“Uhuk-uhuk!”
“Lu dari tadi batuk mulu Win, makan obat belum?” Tanya Ray pada Windu yang sedari tadi di serang oleh rasa gatal di tenggorokan nya, batuk.
“Lu tau kan gua gak suka obat”
“Seenggak nya Win, biar cepet sembuh” nasihat Ray.
Memang akhir-akhir ini Windu merasa ada yang tak beres dengan badan nya. Ia merebahkan kepalanya di meja kantin, namun itu tak berlangsung lama ketika seseorang mengganggu ketenangannya.
“Ray! Adek lo adu jotos sama Naresh!” seseorang berteriak ke arah Ray.
Brak!
“Dimana anjing?!” Ray menggebrak meja dengan kencang, di susul dengan Windu yang kini tengah berdiri tegak.
“Ikut gue!”
“Susulin buru Ray, adek lo brutal banget kalau udah emosi” ucap Windu, Ray mengangguk lalu berlari mengikuti orang itu, dengan Windu mengekor di belakang.
Dan benar saja, Eugene dengan amarahnya memukul tiga orang di hadapannya. Dengan tergesa Ray menghadang Ej agar berhenti memukul.
“Ej udah! Lu kenapa anjir?!” Ray menahan tangan Ej yang siap memukul lagi. Ia meringis melihat wajah adik nya yang babak belur, sedangkan sang lawan tak terlalu parah.
“Lepasin! Si setan itu harus gua habisin!”
“Udah! Gua bilang udah. Udah oke? Kalian apain Adek gua bangsat?!” setelah menenangkan Eugene Ray menatap tajam ketiga orang di hadapannya.
“Jawab gua bangsat!” teriak Ray.
“Cih Adek lo aja yang lemah” Naresh si kapten futsal menatap remeh ke arah Eugene.
“Masa gitu aja tersinggung” lanjutnya.
“Gimana gua nggak tersinggung anjing! Lu udah hina sahabat gua bangsat!” teriak Ej tak terima. Windu menoleh ke arah Ej, ini yang Ej maksud, dia kah?.
“Gue gak ngehina, lagian itu fakta. Siapa sih yang nggak tau kalau si Windu ini anak yang nggak di inginkan orang tua nya?” Naresh tertawa kencang bersama dua orang temannya.
“Jaga omongan lo bangsat!” Windu yang sedari hanya diam saja langsung terpancing ketika naresh berkata demikian.
Dug
Naresh tersungkur ketika satu Bogeman mendarat sempurna di wajah mulus nya, pelaku nya adalah Sewindu. Ia merasa tak terima dengan perkataan naresh, mungkin sedikit ada benarnya. Namun ia yakin sang papa menginginkan dirinya ada.
“Berani lo sama gue anjing!” Naresh membalas pukulan Windu. Dan terjadilah aksi pukul-pukulan. Kejadian ini menjadi bahan tontonan semua murid, kecuali murid yang sedang praktek.
“Ada apa ini?! Kenapa kalian ribut-ribut?!. Astaga, Naresh dan Windu ikut saya ke ruang Bk dan kalian semua Bubar!” Pak Juno datang dan langsung menyeret Windu serta Naresh ke ruang Bk.
Sedikit cerita tentang Naresh. Ia adalah salah satu rival R.E.W Gang, walaupun R.E.W gang tidak merasa kalau naresh dkk itu adalah rival mereka, namun Naresh seringkali mencari gara-gara terhadap mereka. Barangkali Naresh merasa iri terhadap Windu yang sering unggul dalam hal apapun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sewindu✔️
Teen Fiction"Jatuh cinta tidak pernah ada dalam rencana saya. Sampai suatu hari saya baru menyadari bahwa saya sangat mencintai orang ini." - Sewindu Saka Pranata. ©️abyks_ 2022