Terlambat.

1K 139 52
                                    

Enjoy!

Ini adalah hari kedua dimana Windu di rawat di rumah sakit, sebenarnya Windu bisa saja pulang, tapi Egi ingin anaknya tetap di rawat di rumah sakit untuk beberapa hari ke depan.

Para sahabat dan teman Windu juga datang menjenguk untuk sekedar mencari tahu bagaimana kondisi Windu saat ini. Ada Hazel, Julia, Chandra, Hema dan Surya. Ray dan Eugene izin pamit untuk pulang, mereka akan kembali siang nanti.

"Parah banget ya itu kapten basket SMA Elang. Saking gak mau kalahnya sampe bikin jagoan kita retak gitu kaki nya." Ucap Hazel di luar ruangan.

Surya mengangguk, "Dari awal dia emang keliatan licik sih, kaki gue aja di jegal mulu."

"Problematik dia, si Karin juga mau maunya pacaran sama dia." Timpal Hema sambil mendudukkan dirinya di bangku yang ada di lorong rumah sakit.

"Selamat siang..." Sapa perempuan paruh baya yang baru saja datang ke rumah sakit kepada teman-teman Windu yang ada di luar.

Mereka semua menoleh

"Eh? Siang, Tante!" Sapa Hazel, dan segera bersaliman pada orang yang ia ketahui bahwa wanita ini adalah ibu Sewindu. Dan di ikuti yang lainnya juga.

"Windu, udah bangun?" Tanya Airin.

Iya Airin, bukan tanpa alasan ia tiba-tiba datang untuk mengetahui keadaan anaknya. Semalam Naya datang dan memberitahu keadaan Windu.

"Iya, udah tante. Udah makan dan udah minum obat juga." Jawab Hema.

Airin mengangguk, "Syukurlah. Ya udah kalo gitu tante masuk dulu, mau liat windu nya."

"Oh iya, Tante silahkan." Ucap Lia dan semuanya juga mengangguk.

Airin segera berjalan masuk dan membuka pintu ruangan Windu. Sesampainya Airin di dalam, Windu dan Isa menoleh ke arah pintu.

"Mama?" Gumam Windu pelan

Airin tersenyum dan segera menghampiri Windu. Isa segera bangkit dari duduknya.

"Eh, Tante." Ucap Isa dan segera bersaliman.

Airin tersenyum, "Teman Windu, juga?"

"Iya Tante. Kenalin saya Isa, adik kelas nya Kak Windu."

Airin mengangguk, "Baru datang kesini ya? Semala tante gak liat kamu. Cuman Giselle sama tiga temen cowok Windu."

"Ah! Iya. Saya baru aja kesini."

"Ya udah, kalau gitu saya permisi keluar dulu, mau liat temen yang lain." Pamit Isa.

Airin tersenyum dan mengangguk.

"Kak, aku keluar dulu ya." Ucap Isa dan diangguki oleh Windu. Isa segera berjalan ke arah pintu dan keluar dari sana, tinggal lah Windu dan Airin sekarang. Airin segera menoleh dan menghampirinya.

"Gimana keadaan kamu?"

Windu melihat sebentar ke Mama nya. Lalu dengan cepat melihat ke arah lain lagi.

"Liat sendiri." Jawab Windu dingin.

Airin yang mendengarkan jawaban Windu seperti itu, menghela nafas pelan dan segera duduk di bangku sebelah ranjang Windu.

"Maafin mama, Win..." Ucap Airin dan segera menggenggam tangan Windu erat. Windu hanya diam, ia tak berniat sama sekali untuk melihat wajah Mama nya saat ini.

"Mama sadar, Win. Mama bukan orang tua yang baik buat kamu, mama selalu bertindak tidak adil dan kasar sama kamu. Selalu menuntut kamu supaya jadi apa yang mama mau. Mama salah banget waktu itu, Mama minta maaf..."

Sewindu✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang