Enjoy!
Windu menghela nafas kasar sambil melihat ke arah ponselnya. Sudah empat hari Karina menolak di antar pulang olehnya, dan gadis itu lebih memilih pulang bersama temannya yang bahkan Windu tak tau rupanya. Jangankan rupa, nama nya pun Windu tak tahu.
"Karina kenapa sih anjir? Gue samperin ke kelasnya pasti udah balik." gerutu Windu.
Windu memang kesal, akhir-akhir ini Karina seperti menjahui dirinya, entahlah ini terjadi setelah anniversary mereka seminggu yang lalu. Windu bingung, apa dirinya membuat kesalahan atau hal lain, di tanyakan pada Karin pun, gadis itu bilang jika ia tidak berbuat salah, lantas Windu harus apa?
"Karina lagi?" tanya Eugene.
Windu mengangguk, "Menurut lo, gue ada salah nggak ya?" tanya nya pada Eugene.
Eugene tampak berfikir, sebenarnya ia juga tak mengerti ada apa dengan dua bucin ini.
"Kayak nya nggak, dari pada lo pusing sama uring-uringan terus, mending samperin langsung ke rumah kak Karina langsung, biar jelas."
Windu mengangguk, hari ini ia bertekad akan meminta penjelasan pada Karina. Ia terlalu bingung untuk hal-hal seperti ini, apalagi Karina tidak jelas seperti ini.
Hema, Giselle dan Niel datang ke kelas mereka. Seperti biasa Hema akan menemui Eugene, sedangkan pasangan Giselle Niel hanya mengantar Hema saja.
"Hai, Guys!" sapa Giselle.
"Hai, ci!" balas Eugene.
"Lah Windu masih disini?" tanya Niel heran.
"Maksud lo?"
"Tadi Karina buru-buru gitu mau balik, aku kira dia mau pulang bareng kamu Win. Mana muka nya cerah banget lagi."
Windu tersenyum, "Karina nggak balik bareng gue selle. Dia balik bareng temen nya, mau main kali." ucap Windu acuh.
"Temen yang mana? Setau gue dia nggak punya temen selain kita bertiga, tambah Maudy. Lah ini?"
Windu menatap Hema dengan tatapan yang heran, ah iya baru ingat jika Karina pernah berkata bahwa ia hanya dekat dengan The Ace, mungkin sekarang dengan Giselle. Lalu ini teman yang mana?
"Mungkin temen yang lain." ucap Windu berusaha berfikir positif.
"Balik kuy ah! Si Rayen agak sialan ninggalin gue."
Plak
"Abang kamu itu!" ucap Giselle setelah memukul Eugene, sang empu hanya meringis pelan.
"Ampun ci."
Sepanjang perjalanan menuju parkiran sekolah Windu hanya diam saja. Pikirannya di penuhi dengan pertanyaan pertanyaan yang terus bersemayam di kepalanya sejak semalam. Giselle memberhentikan tawa nya akibat lelucon yang Ej buat, lalu matanya beralih pada sang sepupu yang hanya diam saja sejak tadi.
"Win, Kenapa? Aku perhatiin kamu diam aja dari tadi."
Windu tersandar dari lamunannya.
"Ah, Gue nggak apa-apa kok selle. Cuman agak pusing aja."
"Oke, kalau ada apa-apa cerita aja."
"Iya."
•••
Windu duduk di sofa rumah Karina di temani Joanna dan Rei yang tengah bermain game di ponselnya. Iya menuruti saran dari Eugene untuk menghampiri Karina di rumahnya, tapi sayang sejak pulang sekolah tadi, Karina belum pulang ke rumahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sewindu✔️
Teen Fiction"Jatuh cinta tidak pernah ada dalam rencana saya. Sampai suatu hari saya baru menyadari bahwa saya sangat mencintai orang ini." - Sewindu Saka Pranata. ©️abyks_ 2022