Kemah II

948 142 4
                                    

Enjoy!

Hari ini jadwal untuk hiking dan lomba archery, para peserta sudah siap dengan ransel mereka, kini mereka tengah mendengarkan intrupsi dari Kakak panitia.

“Panas anjir, ini kita kapan berangkat nya sih?!” keluh Ray sambil menarik-narik tangan Hazel.

“Lo kalau kesel jangan narik tangan gue juga dong, sakit anjir!”

“Berangkat nya sesuai nomor gak sih? Soalnya gue liat-liat nyusun gitu urutan nya” ucap Chandra.

“Anjir? Kita nomor 20, dan ini baru nomor 9. Masih lama anjir!” kali ini surya yang mengeluh.

“Diem!” ucap Ej, semua diam. Bapak ketua ini menyeramkan juga guys.

Saat para teman nya sibuk mengeluh, Windu lebih memilih memperhatikan Karina yang berada di sebrang nya. Sesekali Windu tersenyum melihat Karina yang cemberut karena kesal, pipi gadis itu memerah karena panas. 

“Bagi minum dong!” teriak hazel.

“Nih punya gue, masih utuh” Jidan melemparkan botol air yang baru saja ia beli, dengan senang hati hazel menerima nya.

Setelah berkeluh kesah akhirnya mereka berangkat bebarengan dengan regu perempuan SMA Mandala.

“Halo kak boncel” sapa Ej pada Cleo yang tengah berjalan mendahului teman-teman nya.

“Kurang ajar lo! Gue heran deh, kenapa anak tengil kayak lo bisa jadi ketua?”

“Karena gue tinggi”

Bug

Cleo memukul bahu Ej, “Apa kolerasi nya anjir?” tanya Cleo malas, Ej hanya tertawa, lalu pergi meninggalkan Cleo dan menyusul temannya.

“Pos pertama lomba archery, setengah kilo dari sini” ucap Windu membaca peta. Yang lain hanya mengangguk.

Jika regu Antelops— nama regu laki-laki memilih Ej sebagai perwakilan, maka regu Bougenville— nama regu perempuan, memilih Somi sebagai perwakilan.

“Balik dari jambore gue item nih pasti, panas banget anjir” keluh Hema.

“Gue balik dari sini mau langsung perawatan ah, kucel pasti gue” ucap Lia, sedangkan Karina hanya menggeleng kan kepala nya mendengar ucapan Lia dan Hema.

Karina tersenyum ketika melihat Windu yang tengah bercanda di depan nya, laki-laki itu tampak keren dengan seragam pramuka nya, apalagi ketika memakai baret, ganteng nya nambah kalau kata Karina.

“Sayang banget Maudy gak ikut ya guys, kalo dia ikut kita bisa sekalian healing”

“Matamu healing!” Ucap Karina sambil mendorong kepala Hema.

“Bukan nya healing, gue stres disini anjir. Bangun pagi buta, ngalahin ayam gue.” celetuk Lia.

“Guys di depan ada pos satu, tolong baris” intrupsi Cleo selaku ketua regu, siapa sangka wanita mungil itu terpilih menjadi Ketua regu, awalnya Karina yang terpilih, namun ia menolak.

Eugene kini tengah bersiap, sebetulnya ia sedikit gugup karena sudah lama tidak bermain dengan alat panahan nya.

“Go Ej Go Ej Go!” Ray menyoraki Adik nya dan berlagak seperti anggota cheerleader.

“Ej semangat! Lu harus menang pokok nya!”

“Lo berisik banget ray anjir, kuping gue pengang!” protes Chandra, ia juga meneriaki Ej tapi tidak seheboh Ray.

Kita tinggalkan Ray yang berisik dan beralih pada Windu yang mencuri kesempatan untuk menghampiri Karina.

“Hai Ayin”

Sewindu✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang