_____________________“Bahkan Jhon Dalton takkan mengerti ion-ion apa yang menyebabkan aku melebur di setiap senyummu.”
___________
Enjoy!
Dua insan manusia tengah duduk di hamparan pasir, hari mulai sore namun kedua manusia ini enggan meninggalkan tempat yang indah ini.
“Win, ngapain sih?” tanya Karina yang bingung melihat Windu sedang melipat-lipat kertas Origami.
Dua orang yang duduk mengarah ke arah pantai itu adalah Karina dan Windu, Karina menerima ajakan Windu. Dan berakhir mereka berada di pantai ini, Windu yang mengajak.
“Liat aja nanti” jawab Windu tanpa menoleh, ia sibuk dengan dunianya. Karina mendengus sebal dengan muka yang di tekuk.
“Jangan cemberut gitu, jelek.” Ledek Windu.
“Gue nggak jelek ya!” protes Karina sambil melayangkan pukulan pada bahu Windu. Baru sehari berteman, rasanya Karina ingin resign saja jadi teman Windu. Satu hal yang Karina baru tau, ternyata Windu semenyebalkan ini.
“Nah selesai, Coba terbangin” Windu memberikan salah satu pesawat kertas yang ia buat ke hadapan Karina. Karina menatap bingung ke arah Windu.
“Ayo terbangin, Kayak gini nih...Wushhh” Melihat pesawat kertas buatan Windu terbang, Karina nampak tertarik dan mulai menerbangkan pesawat kertas itu.
Dan berhasil..
“Ihh! Pesawat nya terbang. Keren banget!” Ucap Karina, kaki nya meloncat-loncat di atas pasir. Windu tersenyum melihat tingkah Karina yang menurutnya sangat menggemaskan.
Kayak balita..
“Suka? Baru pertama main yang kayak gini ya?”
“Suka banget! Iya gue baru pertama kali main yang kayak gini hehehe, Makasih ya!”
“Anytime, nanti saya ajak kamu main yang lain. Main layangan contohnya” ucap Windu sambil menerbangkan pesawat kertas terakhir.
“Bener ya? Janji gak?”
“Saya janji.”
“Yeay!. Anw Kok lo bisa bikin pesawat kertas kayak gini sih? Ajarin dong” pinta Karina sambil menatap mohon ke arah Windu. Windu yang tak tahan pun segera mencubit pipi milik Karina.
“Gemes banget, ya udah sini saya ajarin” ucap Windu santai, sedangkan Karina mematung di tempat.
Windu lo kurang ajar banget bikin hati gue ambyar.
Batin Karina menjerit.
“Karina, ayo sini” panggilan Windu mampu membuat Karina kembali ke dunia nyata.
“Eh iya” Karina pun segera menghampiri Windu yang sudah siap mengajarkan dirinya untuk membuat pesawat kertas.
“Nah yang pertama kamu lipet dulu yang ini, terus yang ini” Ucap Windu, dengan telaten Karina mendengarkan intrupsi dari Windu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sewindu✔️
Teen Fiction"Jatuh cinta tidak pernah ada dalam rencana saya. Sampai suatu hari saya baru menyadari bahwa saya sangat mencintai orang ini." - Sewindu Saka Pranata. ©️abyks_ 2022