Ujian.

940 155 128
                                    

Enjoy!

Hari ini adalah Ujian kenaikan kelas, semua siswa kini tengah berkumpul di papan informasi sekolah untuk melihat nama mereka sendiri.

Jadi sistem di SMA Mandala saat ujian ini di satukan, hanya kelas 10 dan kelas 11 karena kelas dua belas sudah Ujian Sekolah. Penentuan kelas sesuai huruf yang berada di awal nama.

Kali ini trouble maker SMA Mandala tidak satu kelas. Eugene berada di kelas A3 bersama dengan Giselle, Hema dan Julia, Ray berada di kelas A5 bersama dengan Niel. Dan Windu berada di kelas A6, bersama dengan Sekarina.

“Anjay, ini kelas gue kenapa isi nya cewek semua?!” teriak Eugene ketika melihat para penghuni kelas A3 yang di dominasi oleh kamu hawa.

“Bacot! Itu ada Hazel sama Chandra.” protes Cleo.

“Ya kali cuman bertiga?!”

“Udah terima aja! Masih pagi, nggak usah ngomel-ngomel!” ucap Giselle.

“Ya udah sih ci.” ucap Ej ciut.

Beberapa orang tertawa ketika melihat kelakuan Ej, satu keberuntungan bagi orang-orang yang sama kelasnya dengan Eugene. Setidaknya mereka tidak akan bosan melihat mood maker nya sebelas ipa dua.

“EUGENE YUHUUU!”

Semua pasang mata melihat ke arah pintu, disana ada Ray yang tengah tersenyum tengil sambil terus memanggil nama adik nya dengan suara yang besar.

“APAAN?!” tanya Ej kesal.

“Ke kelas si Windu ayo!” ajak Ray.

Giselle yang melihat Eugene akan pergi segera menarik kerah baju Eugene bagian belakang. Sang empu yang di tarik hanya mendengus sebal, dirinya seperti kucing.

“Nggak ada, bentar lagi bel nggak usah keluyuran. Kamu balik ke kelas sana Ray! Awas kalau keluyuran.” ancam Giselle.

Semua orang yang berada di kelas itu tertawa melihat Ray dan Eugene yang seperti anak kucing jika bersama Giselle. Pak Juno yang galak nya luar biasa saja di lawan, kenapa dengan Giselle mereka takut sekali?

Beberapa menit kemudian bel berbunyi, sebuah keberuntungan bagi Eugene karena duduk dengan Giselle. Eugene tersenyum manis sambil menatap Giselle, sang empu yang di tatap langsung mendorong wajah menyebalkan milik Eugene.

“Awas aja nanya-nanya. Kamu tuh pinter, cuman males aja ya kan.”

Eugene mendengus, usaha nya gagal. Tapi tak apa, masih ada Hema.

“Yang, nanti bantuin ya.” ucap Eugene pada Hema yang duduk tepat di belakang dirinya.

Oh iya sedikit informasi, Hema dan Eugene sudah resmi berpacaran. Kalian ingat waktu Windu mengajak mereka ke kafè untuk membicarakan perihal Karina dan Yosua? Nah malam nya mereka resmi berpacaran.

“Aku sama kamu aja, masih pinteran kamu Je.” ucap Hema sambil terkekeh.

Lagi lagi usaha Eugene gagal.

•••

Brak

Penghuni kelas A6 terlonjak kaget ketika pintu di buka dengan keras, tampak seseorang dengan penampilan acak-acakan kini berdiri sambil membungkuk. Dirinya terlambat, padahal ujian sudah di mulai setengah jam yang lalu.

“Bu Ayana, maaf saya telat. Tadi ban mobil saya pecah bu.”

“Astaga Windu, ini sudah pukul berapa. Lain kali jangan terlambat, silahkan kamu duduk di bangku kamu.” titah Bu Ayana sambil menggeleng melihat penampilan Windu yang jauh dari kata rapi.

Sewindu✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang