Anak.

1.6K 151 8
                                    

Win hanya diam ketika gulf mengambil baju oversize untuk win.

"Ma ini harga nya mahal aku gk mau, Ambil yang murah aja ya."

Gulf menggeleng"sayang suami kamu itu kata jadi harus di manfaatkan kalau gk rugi besar kamu, Apa kamu mau beli perhiasan aja?"tanya gulf membuat win menggeleng.

"Mahar perhiasan pas nikah itu udah banyak ma apa lagi kado yang di kasih mama, Lebih baik uang nya di tabung."

"Yaampun menantu idaman banget mama gk salah nikahin kalian berdua."

Mew mendengus menunggu istri serta menantu nya berbelanja. Mew menatap bright yang asik memainkan ponsel nya sambil tersenyum.

"Bright kamu kenapa senyum-senyum?"tanya Mew.

Bright tidak mendengarkan pertanyaan mew ia hanya asik membalas pesan dari sang kekasih.

"Bright?, Jangan bilang kamu masih pacaran sama Bella!".

Bright menatap mew dengan takut dan mematikan ponsel nya lalu ia simpan di saku celana nya.

"Aku udah putus dari bella pa jangan asal nuduh gitu dong!"

Mew mengangguk"yakin?, Ingat bright bella itu haus harta papa tau dia wanita macam apa seharusnya kamu bersyukur punya win."

Bright mendengus orang tua nya dari dulu memang tidak setuju dengan bella dan membenci bella alasnya yaitu. Gila harta, Itu adalah alasan kelasik yang di buat orang tua nya.

"Sayang, lama banget"ucap mew kesal.

Gulf dan win hanya menampilkan gigi rata nya dan duduk di meja.

"Beli apa?"tanya Mew.

"Hanya aku aja yang beli win tidak."

"Win, Kamu kalau beli 1 batang tidak membuat suami mu itu miskin sayang."

Win hanya tertawa pelan mendengar ucapan mew.

"Oh iya win apa kamu sudah hamil?."

Pertanyaan gulf membuat win dan bright bertatapan, Hamil?. Menyentuh badan mencium saja belum pernah.

"Mungkin tuhan belum percaya sama kita"ucap bright.

"Yah padahal mama mau punya cucu, Semoga kalian cepat punya anak ya"keluh gulf.

Mew mengelus rambut gulf dan tersenyum"oh iya papa sama Mama mau ke Jepang papa ada proyek di sana jadi maka harus ikut."

Bright tersenyum puas mendengar ucapan mew. Tapi tidak dengan win yang ketakutan senggak nya jika ada gulf dan mew bright perhatian meski hanya berpura-pura.

*****

Win merebahkan badan nya ke ranjang setelah mengantarkan Mew dan gulf ke bandara.

"HEI KAMU NGAPAIN TIDUR DI KAMAR SAYA!."

Teriakan bright membuat win bangun dan mendudukkan kepalanya.

"Tapikan mas aku mau tidur di sini emang nya kenapa?"tanya win polos.

Bright menarik tangan win lalu menyeret nya agar keluar dari kamar nya. Dan bright mendorong win hingga terjatuh ke lantai.

"Sakit mas!"keluh win dan bangun sambil mengusap pantat nya.

Bright berdecih"he ambil semua barang-barang nya saya mau bawa bella."

"Bawa?, Maksud mas apa!."

Bright menatap win tajam dan tersenyum miring"saya mau bella menginap di sini, Apa mau nolak?."

Win melototkan mata nya"mas kamu tuh apa-apan sih!, Gk bisa gitu hargain aku dong mas!."

"Mau saya hargain berapa?."tanya bright membuat win mengepalkan tangannya.

PLAKK

"woh rupanya sudah berani sama saya?."

Win menatap bright dengan sengit"aku berani karena mas udah keterlaluan!, Sana pergi aja cepat biar nanti aku yang bawa barang-barang ku sendiri!."

Bright ingin menampar win sebagai balasan namun di urungkan dan meninggalkan win yang tertunduk lemas.

"Ya tuhan apa aku itu sudah berdosa."

Win menatap tangan nya yang tadi di gunakan untuk menampar bright. Hati nya merasa sakit ketika tangan mungil ini sudah bermai menampar suami nya

"Maaf mas maaf"win terus berucap maaf dari mulut nya.

Win berdiri dan masuk ke dalam kamar bright untuk membawa semua baju-baju nya dan di pindahkan ke kamar nya sendiri.

*****

"Win bisakah kamu membuat minuman untuk ku?."

Win menatap bella datar dan mendengus kesal.

"Apa kedua tangan mu tak berfungsi bella?."

"Maksud mu apa win!"ucap bella tak terima.

Win menarik tangan bella"tangan mu tak terluka jadi bikin sendiri jangan merepotkan saya, karena saya bukan pembantu di sini melainkan saya adalah nyonya besar di sini paham!."

Bella menghempaskan tangan win dan menarik baju win dengan kasar.

"Lihat saja biar suami mu jatuh ke pelukan ku jangan bahagia dulu win lihat siapa yang akan menang."

Win menampar tangan bella agar jauh dari baju nya. Menatap mata bella dengan tajam dengan kedua tangan di dada.

"Milik mu?, Silakan karena jika milik punya saya akan selalu menjadi milik saya, Lalu apa yang anda banggakan?, Pacaran dengan suami orang bella oh pikiran anda kotor bukan?, Murah."

"Wajah mu tak secantik dan semulus saya namun berani ingin merebut suami saya?, Kalau di lihat-lihat mana ada yang mau sama kamu dan heran nya sumai saya itu katarak memilih kamu?."

Ucapan win membuat bella naik pitan dan hendak menampar win namun di tahan oleh win.

"Tidak semudah itu jauh-jauh kotor tangan kamu menyentuh wajah saya."

"Berani nya diri mu!."

Win terkekeh mendengar ucapan bella"saya?, Takut sama kamu yang hanya masa lalu suami saya?, Oh ayolah mengaca terlebih dahulu."

Win mendekati bella dan berbisik di telinganya"ingat bella tidak ada mas bright bukan berarti saya menuruti semua yang kamu mau."

"Mas bright milik saya dan akan selamanya seperti itu, Silakan keluar dari keluarga suami saya karena kamu hanya hama yang akan menghancurkan semua nya, Jika kamu mendapatkan mas bright apa kamu bisa mendapatkan hati mama papa?."

Setelah mengucapkan kalimat tersebut win tertawa kencang dan pergi meninggalkan bella yang mengepalkan tangannya kesal dengan wajah yang merah.

***

Apa gimana?.

Win nya tidak menye-menye kan?.

Vote komen nya sayang

[✓] Setulus malaikat | Brightwin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang